Terkuak Hamili Bini Orang Oknum PNS di Pangandaran Berlagak Sakit

Sabtu 30 Okt 2021, 07:56 WIB
Terkuak Hamili Bini Orang Onkum PNS Berlagak Sakit. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

Terkuak Hamili Bini Orang Onkum PNS Berlagak Sakit. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

ENGKUS, 49, oknum PNS dari Pangandaran (Ciamis) ini lagaknya benar-benar seperti koruptor mau diperiksa KPK. Ketahuan menghamili bini orang, dimintai tanggungjawab oleh Ny. Tukinah, 30, tiba-tiba mengaku sakit. Sambil menangis Tukinah mengadu ke Dinas Pertanian tempat kerja Engkus.

PNS dilarang poligami, karena penghasilannya kecil. Gaji hanya cukup untuk hidup sederhana. Apa lagi yang kerjanya males sehingga tak pernah dapat Tukin (Tunjangan kinerja). Tapi karena dasarnya kaum lelaki itu pembosan, meski dijatah satu istri sesuai PP-10, masih ada saja yang kurang. Tak berani poligami, diam-dam memelihara WIL. Nah, jika ketahuan pasti jadi masalah.

Engkus pegawai Dinas Pertanian di Pangandaran, termasuk yang tidak puas denga jatah satu bini. Di sela-sela kesibukan kerjanya menjelang pensiun 9 tahun lagi, dia punya cem-ceman Ny. Tukinah warga Parigi yang statusnya masih punya suami. Maklum suami resminya, Jajang, 35, bekerja di kota lain dan pulang 6 bulan sekali. Bagaimana kepala nggak kemut-kemut. Benggol memang selalu dikirimi, tapi urusan bonggol?

Oleh karena itu ketika oknum PNS ini mendekati dirinya, sepertinya Tukinah memberi harapan. Indikasinya, diajak jalan-jalan dan makan-makan di luar rumah tidak menolak. Maka bahagia betul Engkus sejak 2 tahun lalu. Selain di kantor dapat Tukin, di luar kantor dapat tunjangan Tukinah yang jauh lebih seru dan menjanjikan.

Bagaimana tak disebut seru? Tukinah tak hanya mau diajak makan-makan, diajak ke hotel pun juga tak keberatan. Sebab servis Engkus ini luar biasa, masih rosa-rosa macam Mbah Marijan. Memangnya pada ngapain di hotel, kok Engkus harus menunjukkan kekuatan dan keperkasaan segala? Ya biasalah, lelaki ngajak wanita bukan muhrimnya ke hotel mau apa lagi?

Saking rajinnya wisata haram di hotel, lama-lama perut Tukinah menggelembung. Ketika usia kandungan sudah 3 bulan, dia lewat HP minta pertanggungjawaban Engkus sebagai pemilik hak cipta. Tapi rupanya oknum PNS ini mau ingkar pada hasil karya intelektual.....eh seksualnya, sebab tak pernah lagi dijawab. Bahkan kemudian diblokir.

Tukinah layak pusing, sebab suaminya yang baru datang dari Ibukota juga mempermasalahkan. Bagaimana mungkin, tidak pulang selama 6 bulan kok tahu-tahu istri hamil 3 bulan, dapat investor dari mana pula dia? Iki pasti pekerjaan investor yang kurang kerjaan, di saat iklim usaha lagi lesu gara-gara Corona, kok sempat-sempatnya bermain asmara.

“Aku tak mau ngurus! Sono minta tanggungjawab sama oknum PNS itu!” kata  Jajang. Dia sudah siap menggugat cerai istrinya ke Pengadilan Agama Ciamis. Seban istri sudah mengkhianati cintanya. Dia di Ibukota “berpuasa” berbulan-bulan, kok yang di rumah malah pesta pora memasukkan lelaki lain. “Jijik aku,” begitu kata Jajang bila meniru kata-kata Tessy Srimulat.

Karena kasusnya masalah perzinaan, di Pengadilan Agama pun prosesnya cepat alias langsung dikabulkan untuk talak. Tapi sebelum talak itu jatuh, Tukinah nekad mendatangi kantor Dinas Pertanian untuk minta tanggungjawab. Ternyata kata pihak kantor sudah dua hari ini Engkus tidak masuk kerja.

Sambil menangis Tukinah curhat pada kepala kantor, tentang kelakuan Engkus selama ini. Katanya siap tanggungjawab jika terjadi apa-apa, ternyata begitu WIL-nya ngilang malah berlagak macam koruptor mau diperiksa KPK, pura-pura sakit. Padahal jika sampai Engkus tak mau menikahi, janin dalam perutnya itu bakal tak jelas siapa ayah kandungnya.

Engkus, Engkus, PNS pertanian kok “bercocok tanam” sembarangan! (GTS)

Berita Terkait

News Update