ADVERTISEMENT

Waduh! Gunakan Petasan Kembang Api, Warga Pekon Sinar Bangun 'Perang' Lawan Gerombolan Gajah Liar

Jumat, 29 Oktober 2021 11:17 WIB

Share
Asap tebal dan percikan kembang api menghajar kawanan gajah agar masuk ke hutan ( Ist/Lampung.Poskota.co.id)
Asap tebal dan percikan kembang api menghajar kawanan gajah agar masuk ke hutan ( Ist/Lampung.Poskota.co.id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LAMPUNG, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah warga di Pekon Sinar Bangun, Kecamatan Bandarnegeri Semoung, Kabupaten Tanggamus, 'perang' dengan gerombolan gajah, yang merusak lahan perkebunannya.

'Perang' terjadi sejak Selasa sore (26/10/2021) hingga Jumat ini (29/10/2021), dengan menggunakan petasan kembang api.

Satgas Penanganan konflik dibantu warga masih siaga di sekitar lokasi kawanan gajah liar itu. Posisi kawanan gajah masih di Blok 3, Register 39, Kotaagung Utara, HKM Hutan Lestari. 

Informasi yang dilansir lampung.poskota.co.id suasana pengusiran gajah sempat bak arena perang. Asap dan kembang api menghajar sekelompok gajah yang sedang mencari makan dan menyelusuri kembali rute purbanya di kawasan hutan yang kini jadi kebun dan sawah.

Warga menyerang gajah dengan teknik hit and run, serang dan lari, begitu terus-menerus agar kawanan gajah menyingkir dari kawasan perkebunan, sawah, dan rumah-rumah dekat kawasan Register 39 Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Namun, upaya warga hanya mengalihkan kawanan gajah dari Dusun Ilahan ke Talang Arifin, Talang Sebaris, Talang Pulut, Talang Arifin, Talang Sebaris, Dusun Ilahan, dan lainnya.

Sekitar 14 gajah dalam perjalanannya merusak sejumlah tanaman budi daya seperti kopi, kakao, pisang, kelapa, pepaya dan tanaman hortikultura lainnya. Bahkan merusak gubuk untuk mencari stok pangan.

Tak ada korban jiwa, sekitar 40 keluarga yang terdiri dari wanita dan anak-anak mengungsi keluar dari rumah ke dusun sekitarnya. kata Kepala Pekon Sinar Bangun, Alimuddin.

Warga awalnya tak menyerang gajah. Mereka memohon kepada gajah yang dipanggil mbah agar masuk kembali ke dalam kawasan hutan TNBBS.

Warga meminta kawanan gajah masuk kembali ke hutan dalam bahasa Jawa dan Lampung berulang kali: mbah bali (kembali ke hutan mbah), damai mbah, dan mbah mulang (pulang mbah). 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT