Dari situ, lanjut Rahmawati, dirinya tak mengetahui jika sang suami juga bertemu dengan rekannya. Jadi tak sekadar untuk mengisi bensin.
Rahmawati yang sebelumnya sudah tertidur, pada pukul 03.00 WIB tiba-tiba mendusin. Dia heran mengapa suaminya belum juga pulang.
"Saya kebangun sekitar pukul 03.00 WIB, terus heran kok belum pulang, saya rapikan pakaian kerjanya, kebetulan belum disetrika, dia berangkat kerja pukul 05.00 WIB," ungkapnya.
Guna mengetahui alasan Sigit belum pulang ke rumah, Rahmawati menghubungi Sigit dengan mengirim pesan via Whatsapp. Akan tetapi pesan itu tak terkirim.
Sekira pukul 04.00 WIB, Rahmawati mendapat pesan dari istri salah seorang teman Sigit yang memberitahu bahwa Sigit jadi korban begal.
"Saya WhatsApp (ke Sigit) 'kok belum pulang?' ceklis satu (tak terkirim), enggak lama, istri temen Sigit memberitahu dari Whatsapp, 'kakak, Kak Sigit ke begal di Ujung Menteng," ucapnya.
Selepas itu, kata Rahmawati, Sigit sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Ananda Bekasi. Dirinya yang masih di rumah menghubungi rekan Sigit yang ada di RS tersebut.
"Saya minta nomor temennya yang ada di rumah sakit. Saya dikirimin fotonya (Sigit) lukanya udah ketutup (perban), tapi darahnya di celana banyak. Korban dibawa ke RS Ananda," jelasnya.
Lantas, setelah mendapat kepastian melalui foto jika memang Sigit jadi korban komplotan begal, maka Rahmawati sekira pukul 04.00 WIB lebih, datang ke RS Ananda Bekasi guna mengetahui kondisi suaminya.
Sesampainya di RS Ananda Bekasi, Rahmawati bertemu dengan mertua, kakak, serta kerabat Sigit. Diketahui kala itu Sigit sudah dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.
Kata dia, jenazah Sigit mengalami luka di bagian pangkal lengan dan di bawah ketiak bagian kiri.
Berdasarkan informasi yang dia peroleh, Sigit meninggal dunia lantaran kehabisan darah karena menderita luka bacok yang cukup dalam.