Jangan Mager, Jangan Pula Lupa Masker

Kamis 28 Okt 2021, 09:30 WIB
Jangan Mager, Jangan Pula Lupa Masker. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

Jangan Mager, Jangan Pula Lupa Masker. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

SERING dikatakan NKRI harga mati, tidak bisa dikutak – katik lagi. Siapapun adanya yang coba –coba mengubah, menawar, apalagi merusaknya, akan berhadapan dengan bangsa dan negara Indonesia.

Dalam konteks pencegahan virus corona, disiplin terhadap protokol kesehatan ( prokes), setidaknya selama masa pandemi Covid-19, juga tak bisa ditawar – tawar lagi. Bedanya, jika melanggar prokes risiko akan ditanggung sendiri, meski dari risiko yang dialami akan berdampak kepada kesehatan orang lain.

Mengapa prokes selalu menjadi perhatian untuk dijalankan? Jawabnya belum ada obat mujarab yang dapat menghentikan penularan virus corona, kecuali mencegahnya dengan semaksimal mungkin melindungi diri guna memperkecil risiko terpapar Covid.

Yang utama, mencegahnya dengan memperketat protokol kesehatan, semula 3M (Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak aman). Karena perkembangan penyebaran virus yang kian masif, perlu ditambah menjadi 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi/menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas). Bahkan, ada yang menambahkan lagi menjadi 6M. Tambahan 1M yang terakhir adalah menghindari makan bersama berlama – lama. Dengan makan bersama, semuanya akan membuka masker. Kian lama membukanya, kian berisiko tertular virus.

Jika mau dirinci lagi, bisa lebih banyak dengan M yang lain seperti jangan Mager ( malas gerak), maksudnya rajin  berjemur di pagi hari, olahraga ringan, jogging untuk meningkatkan stamina.

Pentingnya protokol kesehatan ini sudah melalui hasil kajian berbagai pakar di dunia, resmi menjadi satu solusi mencegah penularan Covid- 19 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Sejumlah penelitian menyebutkan rajin mencuci tangan (dengan sabun di air mengalir) bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus corona sebesar 35 persen. Sementara menggunakan masker medis dapat menurunkan risiko penularan hingga 75 persen. Angkanya lebih tinggi karena masker bagaikan tameng (pelindung diri) untuk menangkal virus yang menyebar dari mulut atau hidung dari orang yang terinfeksi ketika batuk, bersin,berbicara, bernyanyi atau bernafas.

Bisa juga tertular ketika menyentuh mata, hidung dan mulut setelah memegang permukaan benda yang terkontaminasi. Itulah sebabnya menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak menjadi vital.

Virus mudah menyebar di ruangan tertutup dan tempat ramai. Itu pula perlunya menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, utamanya di tengah keramaian dan kepadatan pergerakan masyarakat.

Cukup beralasan jika di tengah kian melandainya kasus Covid, masyarakat tetap diminta waspada dan memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan.

Karena itu tadi, upaya menekan wabah Covid dimulai dari menekan angka penularan. Tingkat penularan virus corona di tengah masyarakat menjadi rendah jika kita semua memperkecil risiko penularan dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan.

Berita Terkait

Tamu Tak Diundang Sudah Datang

Senin 08 Nov 2021, 16:04 WIB
undefined

News Update