Hari Sumpah Pemuda, Aliansi Buruh Nilai Jokowi-Ma'ruf Gagal Sejahterakan Rakyat Selama Dua Tahun Memimpin

Kamis 28 Okt 2021, 18:05 WIB
Aliansi buruh saat melancarkan aksi unjuk rasa di kawasan bundaran Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat. (foto: cr-05)

Aliansi buruh saat melancarkan aksi unjuk rasa di kawasan bundaran Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat. (foto: cr-05)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Aliansi buruh Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) menjadikan momentum Hari Sumpah Pemuda yang jatuh tepat pada hari ini, Kamis (28/10/2021) untuk menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Aksi ini dengan evaluasi dua tahun pemerintahan Joko Widodo - Maruf Amin.

Hingga pukul 15.30 WIB, ratusan massa masih bertahan di lokasi meski hujan mengguyur kawasan tersebut. Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) Nining Elitos mengatakan, selama dua tahun Rezim Jokowi-Maruf malah membikin negeri ini semakin terpuruk.

"Di negeri kita ini, justru semakin yang kita rasakan adalah semakin mengalami keterpurukan gitu ya," kata Nining di lokasi.

Keterpurukan itu, kata Nining adalah situasi dan kondisi objektif yang dihadapi oleh kaum buruh yang makin sulit. Kemudian, semakin rendah dan lemahnya penegakan hukum yang membikin kesejahteraan kaum buruh makin menurun.

Nining mengatakan, hal itu adalah imbas dari sahnya Omnibus Law - UU Cipta Kerja. Dia berpendapat, kebijakan itu, yang sejak awal dikritik oleh banyak pihak, terkesan ugal-ugalan dan justru tidak didengar oleh pemerintah.

"Termasuk Presiden pun memaksa diri melahirkan satu regulasi yang ugal-ugalan yang kemudian tanpa melihat apa yang menjadi kondisi objektif rakyatnya," sambung Nining.

Atas fakta itu, aliansi buruh GEBRAK menilai, hari ini pemerintahan Jokowi-Ma'ruf telah gagal dalam mensejahterakan rakyat. Kegagalan itu, lanjut Nining, menjadi pemantik bagi rakyat untuk kembali turun ke jalan, bahkan di masa Pandemi Covid-19.

"Padahal, seharusnya di masa pandemi, di masa sekrisis ini, pemerintah seharusnya lebih fokus bagaimana penyelamatan kesehatan penyelamatan ekonomi rakyat, tapi bukan hanya semata-mata penyelamatan ekonomi kapitalis gitu ya, tapi juga harus menyelamatkan kepentingan ekonomi rakyat yang mayoritas hari ini," tegas Nining.

Pantauan poskota.co.id di lokasi, para buruh dan mahasiswa terus berteriak menyuarakan 13 tuntutan rakyat sejak pukul 11.00 WIB, bahkan hingga hujan lebat turun mereka tetap bersuara.

Namun, hingga pukul 16.30 WIB, tidak ada satupun pejabat dari dari Istana Kepresidenan atau pun Kementerian di sekitar Istana yang menemui massa aksi.

Elemen buruh yang bergabung dalam aksi ini antara lain, Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Sentral Gerakan Buruh Nasional (SGBN), Konfederasi Serikat Nasional (KSN), Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI).

Berita Terkait

Bersatu, Bangkit dan Tumbuh!

Senin 01 Nov 2021, 06:47 WIB
undefined
News Update