ADVERTISEMENT

Jubir Presiden Dilantik Jadi Dubes, Fadli Zon dan Fahri Hamzah Disodorkan untuk Menggantikan, Berikut Komentar Pengamat

Selasa, 26 Oktober 2021 18:24 WIB

Share
Fadli Zondan Presiden Jokowi. (Instagram @fadlizon/Twitter @setkab.go.id)
Fadli Zondan Presiden Jokowi. (Instagram @fadlizon/Twitter @setkab.go.id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Juru Bicara (Jubir)  Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) Fadjroel Rachman dilantik menjadi Duta Besar di negara kawasan Asia Tengah. 

Atas kekosongan ini, menurut pakar komunikasi M. Jamiluddin Ritonga, Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) membutuhkan juru bicara (jubir) baru untuk menggantikan Fadjroel Rachman yang telah dilantik menjadi duta besar.

"Tentu sulit menentukan siapa yang pas menggantikan Fadjroel Rachman sebagai jubir presiden. Sebab, sebagai jubir ia harus dapat mewakili sosok Presiden Jokowi dan memahami seluk beluk kepresidenan,"  kata pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, Selasa (26/10/2021).

Dua hal itu mutlak dipenuhi karena peranan jubir untuk mewakili Presiden Jokowi dan lembaga kepresidenan. Jubir presiden itu orang yang diberi tanggung jawab untuk menerangkan kegiatan presiden dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan lembaga kepresidenan.

Untuk itu, lanjutnya, jubir presiden harus mampu menyampaikan aktifitas dan kebijakan presiden dengan tepat dan detaik, termasuk situasi, kondisi, dan latar belakangnya. Semua itu disampaikan secara lugas dan jelas sehingga mudah dipahami oleh objek yang meminta keterangan.

Lantas, untk menggantikan Jubir Presiden Jokowi yang sudah ditinggalkan Fadjroel Rachman, disodorkan nama sosok Fadli Zon atau Fahri Hamzah. Atas hal tersebut berikut ini komentar pakar komunikasi politik Universitas Esa Unggul, ia menilai kurang pas.

Sebab, Fadli Zon atau Fahri Hamzah memang sangat memahami lembaga kepresidenan, namun tipikal mereka sangat berbeda dengan Presiden Jokowi.

"Langgam berkomunikasi Fadli Zon dan Fahri Hamzah juga sangat kontras dengan Jokowi. Fadli Zon atau Fahri Hamzah berkomunikasi cenderung direct, sementara Jokowi lebih indirect," katanya.

Jadi, ucapnya, sebaiknya Presiden Jokowi mengambil jubir yang berlatar komunikasi (komunikolog) yang memang menguasai komunikasi politik. Mereka ini selain menguasai teknik berkomunikasi juga memahami kelembagaan kepresidenan. Hanya saja tinggal dicari sosok yang tipikalnya mendekati tipikal Presiden Jokowi.

"Berdasarkan kriteria itulah sebaiknya Jokowi memilih jubirnya. Kalau itu dapat dipenuhi, maka jubir akan dapat mewakili tipikal Jokowi serta mumpuni dalam menyampaikan aktifitas presiden dan kebijakannya," tegasnya. (*)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT