ADVERTISEMENT

Ini Kronologi Aksi Pengeroyokan Kawanan Geng Motor terhadap Seorang Pemuda di Kali Malang hingga Tewas

Selasa, 26 Oktober 2021 19:38 WIB

Share
Santi (40) kakak korban  saat menununjukkan foto Syawaludin sebelum meninggal dunia. Selasa, (26/10/2021) sore. (ihsan fahmi)
Santi (40) kakak korban  saat menununjukkan foto Syawaludin sebelum meninggal dunia. Selasa, (26/10/2021) sore. (ihsan fahmi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Serangan antar geng motor, yang terjadi di Jalan Inspeksi Kali Malang, Kampung Paparean, Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Cikarang Pusat, pada Minggu (24/10/2021) dini hari menyebabkan korban jiwa.

Membuat Keluaga korban kini harus kehilangan salah satu keluarga nya yang diketahui menjadi korban pengeroyokan antar geng tersebut yaitu Syawaludin (20).

Diketahui bahwa korban ditemukan Keluaga sudah meninggal di kamar jenazah dengan kondisi penuh luka (Jari kelingking pada Kaki putus, Bokong dan Kaki Robek) di salah satu rumah sakit di Karawang, Jawa Barat, pada Minggu (24/10/2021) lalu.

Diceritakan oleh Kakak Korban, yaitu Santi (40) bahwa korban Syawaludin sebelumnya tengah diajak oleh dua temannya, yang diketahui Keluarga belum pernah melihat dua orang yang menjemput korban dirumah kontrakan korban.

"Ini saya diceritakan juga sama tetamgga di samping Kontrakan adik saya nih, Kejadiannya kan Minggu (24/10) dini hari, nah pas malam Minggunya itu, dia disamper sama dua orang temannya ke kontrakan, ngetuk ngetuk pintu, tetapi anehnya dua teman tersebut nampak asing, dan belum pernah keluaga menemui mereka sebelumnya," ucap Santi, saat ditemui Poskota.co.id, Selasa (26/10/2021) sore.

Santi mendapatkan informasi dari tetangga adiknya yang berada di kontrakan percis disebelah nya, bahwa saat itu, korban tengah selesai mencuci pakaian.

"Iya katanya adik saya habis cuci pakaian lah, jam 8 malam, enggak lama, ada dua orang temanya itu masuk ke dalam area rumah kontrakan, sempat disautin sama tetangga saya, kalau korban (tidak ada dirumah), meski dikatakan seperti itu, dua pemuda tadi tetap datang dan mengajak kroban untuk pergi," sambungnya.

Dikatakannya bahwa, korban yang bernama Syawaludin tetap menemui dua temannya tersebut, namun sebelum bertemu, adiknya itu nongkrong di pos yang berada di depan masuk gang kontrakan.

"Iya tetap ikut gitu, berangkat, tapi sebelum Ketemu sama temannya, adik saya itu sempat nongkrong di pos ronda, depan kontrakan, dan sempat ngobrol sama ponakan saya juga, katanya mau pergi ngopi (bersama dengan kerabatnya)," tuturnya.

Setelah itu diketahui bahwa, ketika korban pukul 21.00 WIB, Sabtu (23/10) tersebut, pihak keluarga memang tidak ada yang melakukan kontak komunikasi dengan korban.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Sumiyati
Contributor: Ihsan Fahmi
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT