Ya Ampun! Ibu Korban Keracunan Lapor Polisi Ngaku Diintimidasi: Katanya, Mikir Untung Rugi Enggak?

Selasa, 26 Oktober 2021 16:08 WIB

Share
Dina Minatta (mengenakan kerudung) saat membuat laporan polisi ke Polres Metro Jakarta Utara didampingi oleh LBH Jakarta Utara. (foto: ist)
Dina Minatta (mengenakan kerudung) saat membuat laporan polisi ke Polres Metro Jakarta Utara didampingi oleh LBH Jakarta Utara. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dina Minatta (37) resmi membuat laporan polisi ke Polres Metro Jakarta Utara setelah dua anaknya keracunan usai menyantap nasi kotak yang dibagikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Hingga saat ini, dua anaknya yang berusia balita, Z (5) dan S (4) masih berada di RSUD Koja untuk menjalani perawatan.

Sehari setelah membuat laporan polisi, ibu lima anak tersebut pun rumahnya disatroni oleh dua orang pria utusan dari PSI.

Kedua utusan PSI itu pun seperti mengintimidasi Dina.

"Katanya, 'ibu lapor ke polisi mikir untung rugi nggak?'," ucap Dina menirukan perkataan orang utusan dari PSI, Selasa (26/10/2021).

"Lah emang saya jualan, mikir untung rugi!," kata Dina menjawab pertanyaan orang PSI.

Dina mengatakan, tak ada sedikitpun ucapan maaf yang tercetus dari bibir utusan PSI tersebut.

"Jadi dia ngomong gitu doang, nggak ngomong minta maaf dari dia," ujarnya.

Adapun Dina melaporkan kasus keracunan dua anaknya setelah menyantap nasi kotak dari PSI pada Senin (25/10/2021) malam.

Dalam membuat laporan Dina didampingi oleh pihak Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Utara.

"Saya minta keadilan aja, makanya minta bantuan LBH. Kalau saya sendiri nggak tahu," ungkapnya.

Dina menceritakan, pada Minggu (24/10/2021) sore, anak keduanya berusia 5 tahun menyantap nasi kotak yang diberikan oleh PSI. Saat itu putranya mengeluhkan rasa telur balado yang sudah tidak enak disantap.

Akhirnya, putranya pergi keluar untuk main dan menyisakan nasi kotak dengan lauk telur balado, sayur buncis, dan tempe orek.

Tak lama, putri ketiganya, S, menghampiri dan menyantap nasi kotak yang tak habis dimakan kakaknya.

Dina mengatakan, beberapa jam setelah menyantap nasi kotak dari PSI, anak keduanya berinisial Z mengalami muntah-muntah lebih dari 8 kali.

Tak lama, anak ketiganya, S, juga mengalami hal serupa dengan kakak laki-lakinya.

Kedua anaknya pun langsung dilarikan ke RSUD Koja untuk mendapatkan perawatan.

Pihak RSUD Koja meminta kedua anak Dina dirawat inap karena mengalami dehidrasi dan tenggorokannya luka akibat sering muntah.

Dina memastikan, saat ini kondisi kedua anaknya perlahan mulai membaik meski sesekali masih muntah.

Bila tak ada hambatan, rencananya pada Selasa (26/10/2021) sore kedua anaknya bisa kembali pulang untuk berkumpul bersama keluarga.

 

Tonton juga video “Seorang Anak Tega Bunuh Kedua Orang Tuanya serta Saudara Kandungnya”. (youtube/poskota tv)

 

Seperti diketahui, sebanyak 23 warga RW 06 harus dilarikan ke UGD RSUD Koja setelah menyantap nasi kotak yang diberikan oleh petugas PSI, Minggu (24/10/2021).

Dari 23 warga yang dilarikan ke RSUD Koja, 5 di antaranya harus menjalani rawat inap karena kondisinya cukup parah. (yono)

 

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar