JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gegara menyantap satu sendok nasi kotak yang dibagikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), mamah muda warga RW 06, Kelurahan Koja, Jakarta Utara mengalami muntah darah.
Karenanya, selama seminggu kedepan, pihak Puskesmas Koja, melarang Irda Nurmaya Sari (19) menyusui putranya yang masih berusia 18 bulan.
Meski saat ini kondisi Irda sudah membaik, pihak Puskesmas mengkhawatirkan masih ada racun di dalam tubuhnya yang tercampur dengan air susu ibu (ASI) yang dapat membahayakan kesehatan putranya.
"Bidan dari puskesmas datang, karena saya ibu menyusui, saya nggak boleh menyusui anak dulu sampai seminggu. Kasihan ke anaknya, kata orang puskesmas," ujar Irda saat ditemui dikediamannya, Selasa (26/10/2021).
Irda merasa khawatir dengan kondisi anaknya yang saat ini ia titipkan ke mertuanya. Pasalnya, selama ini putra pertamanya tidak pernah lepas dari ASI.
Selain itu, putranya selama ini diketahui memiliki kondisi kesehatan yang kurang stabil.
"Anak saya suka biru, anak saya nggak boleh kesal, nggak boleh nangis, nggak boleh jatuh," ujarnya dengan penuh kekhawatiran.
Irda menuturkan, pada Minggu sore dirinya menyantap satu sendok nasi kotak yang diberikan oleh petugas dari PSI.
Dalam kotak nasi yang tercetak jelas logo PSI tersebut berisi telur balado, sayur buncis, tempe orek dan daun selada.
"Cuman di daun selada saya itu atasnya sudah mulai menguning. Di nasinya itu sudah mulai berair bawahnya, itu kalo di punya saya," ucap wanita berparas cantik tersebut.
Selang beberapa jam pasca menyantap nasi kotak, sekira jam 21.00 WIB, Irda mulai merasa mual dan tidak enak badan. Dikiranya, gejala tersebut hanya sekedar masuk angin biasa. Namun, sekira puku 23.00 WIB, Irda muntah sebanyak dua kali.