JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota DPR dari FraLksi PAN Guspardi Gaus sangat menyayangkan narasi yang disampaikan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas bahwa kehadiran Kementerian Agama (Kemenag) bukanlah hadiah dari negara untuk umat Islam secara keseluruhan.
Tetapi hadiah negara secara khusus kepada Nahdlatul Ulama (NU), sebut Yaqut dalam sebuah webinar dalam rangka hari santri nasional RMI-PBNU
Menurutnya, penyataan ketua GP Ansor yang juga menteri agama itu sangat tendesius dan dapat memantik polemik dan kegaduhan di tengah masyarakat.
"Juga menolak peranan dan sikap toleransi para wakil-wakil pemimpin Islam saat Pendirian Kementrian Agama," ujar Gusparadi Senin ( 24/10/2021).
Membaca dari sejarah, pembentukan Kementrian Agama di tetapkan dengan Penetapan Pemerintah No1/SD pada tanggal 3 Januari 1946 (29 Muhammad 1365 H).
"Dan itu dipandang sebagai kompensasi atas sikap toleransi wakil-wakil pemimpin Islam moncoret tujuh kata dalam Piagam Jakarta yaitu "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya," tutur Politisi PAN ini.
Ia menambahkan, penyataan Gus Yaqut telah mengaburkan bahkan menghilangkan peran aktif dan sikap toleransi dari wakil-wakil pemimpin Islam ketika itu.
Kompromi "wakil- wakil" pemimpin Islam maknanya bukan hanya NU tetapi juga ormas Islam yang lainnya mempunyai peranan dan kontribusi dalam pembentukan Kementrian Agama.
Ditambah lagi, jika memang hadiah khusus negara untuk NU, kenapa Mentri Agama pertama yang ditunjuk bukan tokoh yang berasal dari NU, melainkan tokoh Muhammadiyah bernama H.M. Rasjidi.
Beliau adalah seorang ulama berlatar belakang pendidikan Islam modern lulusan Al Azhar Cairo dan Universitas Sorbonne, Prancis.
Tonton juga video "Taman Margasatwa Ragunan Terapkan Ganjil Genap". (youtube/poskota tv)
Selanjutnya, Kementrian Agama itu dibentuk bukan dikhususkan bagi pemeluk agama Islam saja.