Dengan asumsi semua penumpang angkutan umum massal sudah selesai vaksin, berarti yang ada dalam satu gerbong kereta, satu bus atau satu pesawat atau satu kapal laut, atau 100 persen penumpang sudah vaksin, sudah membentuk kekebalan kelompok.
Pemahaman seperti itu tidaklah keliru, tetapi yang patut diingat, apakah yang bersangkutan akan tetap terbentuk kekebalan kelompok ketika beraktivitas sebelum naik angkutan umum atau setelah turun dari angkutan umum.
Ini yang hendaknya dipahami, diwaspadai oleh kita semua agar senantiasa melindungi diri dengan tetap disiplin protokol kesehatan.
Memang sih, kadang sulit juga, kita harus menjaga jarak, tetapi situasi memaksanya tidak bisa mengambil jarak.
Dengan kapasitas 100 persen penumpang, mana mungkin mengambil jarak, apalagi di angkutan umum. Dalam pesawat kelas bisnis pun tanpa jarak sebagaimana ketentuan dalam protokol kesehatan, kecuali kursi sebelah kosong.
Ini menjadi bahan renungan kita bersama, utamanya pihak- pihak yang terlibat langsung sehingga tercipta situasi seperti ini. (Jokles)