Terus Menyerang Sampai Lawan Tumbang

Sabtu 23 Okt 2021, 06:00 WIB
Jajaran Polres Metro Jakarta Pusat saat gelar konferensi pers yang digelar Selasa (19/10/2021), terkait kasus penetapan enam orang sebagai tersangka dam kasus sindikat Pinjol yang berkantor di sebuah ruko di Cengkareng, Jakarta Barat (Foto/cr02) 

Jajaran Polres Metro Jakarta Pusat saat gelar konferensi pers yang digelar Selasa (19/10/2021), terkait kasus penetapan enam orang sebagai tersangka dam kasus sindikat Pinjol yang berkantor di sebuah ruko di Cengkareng, Jakarta Barat (Foto/cr02) 

Oleh Yahya Abdul Hakim, Wartawan Poskota

BERGERAK cepat dan serentak dilakukan jajaran kepolisian di negeri ini terhadap sejumlah kantor pinjaman online (pinjol) ilegal tak lama usai menerima instruksi dari Presiden JokoWidodo (Jokowi). Di Jakarta , jajaran Polres Metro Jakarta Pusat menggerebek sebuah ruko kantor pinjol di daerah Jakarta Barat pada Rabu (13/10). Di lokasi ini, polisi menangkap 56 karyawan yang bertugas di bagian penawaran hingga penagihan. Puluhan karyawan itu masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik.

Sehari kemudian giliran kantor pinjol di daerah Green Lake City Tangerang yang disambangi petugas Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Sebanyak 32 orang karyawan diamankan di lokasi. Para karyawan ini memiliki tugas mulai dari tim analisis, marketing hingga kolektor. Menyusul kemudian kantor pinjol di Ruko Gading Bukit Indah, Kelapa Gading,Jakarta Utara yang disasar aparat Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Senin (18/10) malam kendati saat digerebek kondisi kantor dalam keadaan sepi. Dari lokasi polisi pun menemukan empat orang pegawai yang sedang bekerja di mejanya masing-masing.

Melihat penindakan kompak dan serentak ini kita teringat saat pemberantasan pungutan liar (pungli) tiada henti dilakukan polisi di Jakarta pasca Presiden Jokowi menerima aduan dari sejumlah sopir truk yang mengeluh dengan aksi pungli baik di dalam kawasan Pelabuhan Tanjung Priok maupun di luar area pelabuhan beberapa bulan lalu. Tindakan gencar polisi membuat pelaku pungli ‘tiarap’ baik di dalam maupun luar kawasan pelabuhan. Namun kondisi itu tak berlangsung lama, pelan tapi pasti , seiring dengan ‘kendornya’penindakan petugas ,penyakit lama pungli kembali kambuh.

Fakta itu terungkap setelah muncul video viral di media sosial yang menayangkan aksi pungli di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam video yang diunggah Selasa (19/10) terlihat seorang pria menghampiri sopir truk dan meminta sejumlah uang. Dalam video terlihat, seorang sopir yang mengemudikan truk trailer menyelipkan sejumlah uang kepada operator mesin crane. Namun polisi kembali bergerak cepat dengan meringkus tersangka yang ada dalam tayangan viral itu.

Mempertahankan memang lebih sulit. Dalam sistem strategi permainan sepak bola pertahanan yang terbaik adalah dengan terus menyerang,. Sekuat apapun bertahan jika terus digempur lawan niscaya akan kebobolan juga. Terus menyerang jangan beri kesempatan lawan menerobos mencari celah untuk merebut kemenangan. Hal itu kiranya bisa diterapkan jajaran kepolisian, konsisten bertindak jangan beri lawan kesempata untuk kembali berulah.

Konsistensi penindakan yang dilakukan aparat kepolisian diharapkan menjadi benteng kuat pertahananan yang dapat melindungi masyarakat dari segala tindak pidana yang meresahkan dan merugikan warga. Hindari tindakan pragamatis yang hanya bergerak ketika mendapat perintah atau saat peristiwa sudah berlangsung.Jangan kasih kendor terus menyerang hingga lawan tumbang. Bravo Polri..! (*) 

News Update