Ade atau biasa disapa Odeng pun turut bahagia bahwa arean bermain seperti skateboard, sepeda BMX dan Basket berada di tengah kota, dan memanfaatan ruang kecil, hal tersebut rupanya menurut Odeng di luar negeri telah melakukan terobosan seperti itu.
"Sangat cocok, karena di tiap negara juga, banyak kolong flyover dijadikan skatepark untuk menjadikan lahan mati menjadi fungsi dan menjadi sarana sarana kegiatan positif bagi anak anak muda yang ingin berkarya (di kultur skateboard)," ungkapnya.
Sementara itu, Putra (10), mengatakan bahwa lokasi tempat bermain tersebut sangat strategis dan mudah dijangkau oleh siapa pun, menurutnya arena bermain di bawah flyeover juga luas.
"Lumayan senang sih, kalau kesini biasanya sama bapak, ya saya lebih senang disini ada arena skate board dan basket," ucap Putra
Karena rumah Putra hanya berjarak 500 Meter atau 10 menit waktu berjalan, ia memanfaat arena fasilitas di bawah flyeover Cipendawa, sebagai tempat latihan.
"Latihan disini, karena rumahnya dekat, paling 10 menit lah," singkat Putra.
Ia mengatakan, sering menjumpai orang orang yang sering beraktivitas dan berkumpul di arena tersebut di rentan usia belasan tahun hingga 20 tahun ke atas.
"Ada yang bocah dari umur 12 tahun, sampai ke 20 tahun ke atas," sambung Putra.
Selain itu, meski dimalam hari, tempat bermain di bawah flyeover cukup ramai dikunjungi orang, namun harus waspada karena ia pernah mendapatkan informasi bahwa ada satu handphone milik Pengunjung raib digondol maling saat mengisi daya.
"Ramai sih kalau malem, kalau Insiden gitu, ada waktu itu ada orang lagi nge charge HP lalu ditinggal main skateboard, tiba tiba hapenya dibawa orang,"paparnya
Kendati demikian, Bahwa ia mengapresiasi Pemerintah telah membuat arena bermain di area sempit, namun tetap ada kekurangannya, yaitu tidak ada bangku penonton didalam arena.
"Bagus (Pemerintah menyediakan fasum), tapi gak ada bangku penonton nya (kekurangannya),"