ADVERTISEMENT

Wapres: Saat Ini Kita Menuju Pemulihan Ekonomi, Namun Masih Rentan, Kita Harus Manfaatkan Semua Peluang

Jumat, 22 Oktober 2021 19:06 WIB

Share
Wapres KH Ma'ruf Amin. (foto: setwapres)
Wapres KH Ma'ruf Amin. (foto: setwapres)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengingatkan, bahwa saat ini kita berada pada tahapan stabilisasi menuju pemulihan ekonomi.

"Namun  yang masih rentan untuk kembali ke fase critical (genting), atau sebaliknya, terus membaik dan masuk ke fase normal," utara Wapres.

Sebab itu, di tengah kondisi ini kita harus dapat memanfaatkan semua peluang agar tidak kehilangan momentum percepatan pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19.

Itu disampaikan Wapres saat membuka acara Halal Trade Forum, Trade Expo Indonesia Tahun 2022 secara virtual, di Jakarta, Jumat (22/10/2021).

Wapres mengungkapkan untuk menghidupkan dan menggairahkan kembali perekonomian nasional dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, kita perlu fokus pada sektor-sektor yang berpeluang tumbuh positif.

"Di antara sektor-sektor tersebut, sektor makanan dan sektor pertanian adalah dua sektor yang pertumbuhannya berada di atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional," tegas Wapres.

Ia menambahkan kedua sektor juga ini berada di urutan teratas dalam Halal Value Chain (HVC). Ini artinya kita berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan Indonesia sebagai Pusat Rantai Nilai Halal Global.

"Saya mengajak kita semua untuk mengarahkan perhatian dan energi kita pada upaya mengembangkan Halal Value Chain, khususnya dengan upaya, akselerasi sertifikasi halal, menguasai ekosistem pendukung ekspor produk halal, dimulai dari bahan baku, produksi, standar dan prosedur ekspor, hingga ke pemasaran," terang Wapres.

Selain itu, lanjut Wapres, membuka dan menangkap peluang ekspor produk halal di era pemulihan ekonomi saat ini, serta kolaborasi dan integrasi usaha besar dengan koperasi dan UMKM. (*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT