JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Peneliti sekaligus dosen di Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia (UI), Dr. rer. nat. Agustino Zulys, MSc menegaskan pihaknya tidak pernah meneliti mikroplastik pada Galon Guna Ulang dan hanya melakukan penelitian yang mengungkapkan adanya kandungan mikroplastik di kemasan galon sekali pakai berbahan PET, sehingga belum ada bukti keberadaa mikroplastik di galon guna ulang.
“Penelitian yang baru-baru ini kami lakukan kan pada kemasan galon sekali pakai berbahan PET. Hasil penelitian kami menunjukkan secara kuantitatif dan kualitatif ada mikroplastik di air kemasannya,” ujar Kepala Laboratorium Kimia UI itu saat diwawancarai media.
Dia mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan UI bersama Greenpeace sama sekali tidak ada kaitannya dengan kemasan galon guna ulang berbahan Polikarbinat (PC).
“Penelitan kita sama sekali tidak ada kaitannya dengan galon guna ulang berbahan polikarbonat,” tegasnya.
Agustino membantah info yang seolah dia pernah menyatakan bahwa kandungan mikroplastik dalam galon guna ulang lebih berbahaya dari kemasan plastik lainnya termasuk galon sekali pakai.
“Saya hanya mengatakan bahwa kalau di galon sekali pakai saja ada,” katanya.
Dia pun menyayangkan bahwa apa yang disampaikannya itu telah dipelintir pihak-pihak tertentu.
“Data yang kita sampaikan itu kan soal kandungan mikroplastik pada galon sekali pakai, bukan pada kemasan plastik yang lain. Jadi, saya heran kalau sampai ada yang memberitakan soal kemasan plastik yang lain, jelas itu tidak benar," tegas Agustino.
Klarifikasi serupa juga disampaikan Periset Utama Kampanye Plastik Greenpeace Indonesia Afifah Rahmi Andini.
“Riset yang kami lakukan bersama laboratorium kimia anorganik UI adalah mengenai kandungan mikroplastik dalam galon sekali pakai dan bukan galon guna ulang,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Greenpeace dan laboratorium kimia anorganik Universitas Indonesia baru-baru ini melakukan uji terhadap sampel galon sekali pakai yang beredar di kawasan Jabodetabek.