ADVERTISEMENT

Tegas! Wali Kota Serang Minta Setop Pengiriman Sampah Tangsel, Buntut Protes Warga Cilowong

Kamis, 21 Oktober 2021 15:00 WIB

Share
Ratusan warga Cilowong saat melakukan audiensi bersama Wali Kota Serang, Syafruddin. (foto: luthfi)
Ratusan warga Cilowong saat melakukan audiensi bersama Wali Kota Serang, Syafruddin. (foto: luthfi)
Ratusan warga Cilowong saat melakukan audiensi bersama Wali Kota Serang, Syafruddin. (foto: luthfi)
Ratusan warga Cilowong saat melakukan audiensi bersama Wali Kota Serang, Syafruddin. (foto: luthfi)
Ratusan warga Cilowong saat melakukan audiensi bersama Wali Kota Serang, Syafruddin. (foto: luthfi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Ratusan warga Kecamatan Taktakan, Serang, Banten, tetap menolak pengiriman sampah dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) meskipun aspirasi mereka sudah ditampung oleh Wali Kota Serang, Syafrudin.

Hal itu dikatakan perwakilan dari warga Cilowong, Edi Santoso pada saat audiensi dengan Wali Kota Serang di aula Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten, Kamis (21/10/2021).

Hadir dalam audiensi tersebut ratusan warga Cilowong, Wali Kota Serang Syafruddin, Kapolres Serang Kota AKBP Yudha Satria, Dandim Serang Mardiono, Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang Rafiuddin, dan jajaran perangkat lurah serta Kecamatan Taktakan.

Edi mengungkapkan, permintaan warga Cilowong sangat sederhana untuk saat ini, hanya menginginkan dana kompensasi yang dijanjikan itu dicairkan secepatnya.

Selama dana itu belum dicairkan, maka selama itu pula warga Cilowong akan tetap melakukan operasi truk sampah dari Tangsel. 

Silakan Pemkot Tangsel tetap mengirim sampah ke Cilowong, tapi jangan lewat jalur Taktakan, karena masyarakat sudah tidak kuat dengan bau busuknya dari sampah yang dibawa itu.

"Itu kan komitmen awal Pemkot Serang kepada masyarakat sebelum adanya pengiriman sampah ini. Logikanya orang mau beli sesuatu saja harus ada dana DP dulu, masa ini tidak," ungkapnya. 

Selain itu, lanjut Edi, yang diinginkan warga Cilowong, kompensasi itu jangan diberikan kepada perorangan, tetapi kepada kas setiap RT yang selama ini sudah berjalan. Ada sebanyak 21 RT dan 10 RW di Kelurahan Cilowong ini. 

"Kalau perorangan itu pasti akan ada kecemburuan sosial, apalagi saat ini beberapa masyarakat yang berada di kampung yang dekat dengan TPA itu sudah dalam proses pembuatan rekening," pungkasnya. 

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT