JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, sebagai tuan rumah memproleh 261 mendali dan menyabet 93 emas, 66 medali perak, dan 102 medali perunggu.
Sehingga Papua naik peringkat di posisi kempat dalam perolehan medali.
Namun, karena pelaksanaan PON XX Papua 2021 itu mengambarkan persatuan dan kesatuan Indonesia ada di Papua.
Ketua I PB PON Papua Yusuf Yambe mengungkapkan pelaksanaan PON mengambarkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Sehingga menjadi tolak ukur dan memperbaiki citra Papua.
Itu disampaikan Yusuf dalam acara daring yang digelar Moya Institute bertema "Merawat Persatuan Pasca Penyelenggaraan PON XX 2021 Papua", Selasa (19/10/2021).
Lebih lanjut, jelas Yusuf, adanya PON di Papua merubah cara pandang orang lain bahwa Papua aman.
Bila sudah mendapat engergi positif ia yakin investor akan masuk.
Dirinya menambahkan, bahwa seusai penyelenggaraan PON XX Papus 2021 sudah ada perencanaan perawatan pada venue.
Bahkan, beberapa event olahraga juga telah menjadi agenda Pemerintah Propinsi Papua seperti Prapernas dan lainnya.
"Energi baik investor akan masuk ketika ada citra positif. Dengan mengadakan even besar itu sudah dilakukan. Papua siap mengelar dan mengwujudkan mimpi Indonesia, " ucap dia.
Sementara itu, Putri Indonesia Papua Barat Tahun 2015 Olvah Alhamid mengakui, selama ini banyak orang, baik dalam dan luar negeri mengenal Papua tidak bagus.
Padahal, katanya, fakta sesungguhnya tidak seperti itu. Buktinya, lanjut dia, pelaksaan PON XX Papua 2021 sukses digelar dan kini telah berakhir.
“Image (pandangan) seluruhan soal Papua orang takut ke sana. Saya pikir adanya PON digelar di Papua merubah image soal Papua. Hal ini luar biasa,” kata Olvah Alhamid.
Ia juga mengapresiasi Pemerintah yang telah mengelar PON XX Papua 2021.
Menurut dia, langkah itu luar biasa dan bisa mengubah pandangan orang soal Papua yang terkesan menakutkan.
“Hal luar biasa. Pemerintah peduli dengan Papua. Kedepan diharapkan kegiatan akbar diadakan di Papua. Bukan hanya olahraga saja, tapi yang lain seperti seni budaya,” pungkas dia. (Johara)