Timbulkan Kerumunan Cakades, Bupati Lebak Disebut Telah Sakiti Rakyat
LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam PMII Lebak melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Lebak, Rangkasbitung, Selasa (19/10/2021).
Aksi demo para mahasiswa ini untuk memprotes deklarasi damai yang dihadiri oleh ratusan calon kepala desa di Rumah Tokoh Masyarakat Mulyadi Jayabaya, Warunggunung, Kabupaten Lebak, pada Senin (18/10/2021) kemarin.
Mustafid, koordinator aksi nengatakan, deklarasi damai yang dihadiri oleh 800 orang lebih itu telah membuat kegaduhan di masyarakat. Pasalnya, deklarasi itu dilakukan di tengah masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Menurutnya, Bupati Lebak haruslah bertanggung jawab atas kegaduhan yang telah menyakiti hati rakyat itu.
"Hampir dua tahun terbelenggu, mereka dilarang berkerumun. Tingkat kemiskinan juga betambah akan Pandemi itu. Kini banyak rakyat lebak yang tersakiti, mereka dilarang berkerumun, namun Pemda dengan sengaja melakukan deklarasi damai yang melibatkan banyak orang dan menimbulkan kerumunan," kata Bupati.
Selain itu, ia menilai pelaksanaan deklarasi damai di kediaman mantan Bupati Lebak, yakni Mulyadi Jayabaya itu sangatlah tidak elok. Karena, eks Bupati itu merupakan tokoh publik, bukan tokoh pejabat.
"Seharusnya Pemda Lebak dapat mempertimbangkan berbagai lokasi lainnya yang bisa digunakan oleh Pemda selain rumah mantan Bupati Lebak itu," katanya.
"Harusnya Pemda dalam hal ini Sekertaris Daerah (Sekda) yakni Budi Santoso sepatutnya menjunjung tinggi etika birokrasi dan politik," tambahnya.
Pihaknya pun menuntut agar Pemda Lebak khususnya Bupati Lebak untuk meminta maaf karena telah menyakiti hati rakyat lebak baik secara lisan maupun tulisan.
"Pemda juga harus berkomitnen dan konsisten dalam penanganan covid-19 di Kabupaten Lebak. Bukan malah menimbulkan kerumunan baru," pungkasnya.