Rocky Gerung Sebut Ada Satu Orang yang Namanya Buat Istana Sulit Tidur: Ini Sumbu Pendek, Jaraknya dari Menteng ke Petamburan!

Senin 18 Okt 2021, 13:03 WIB
Rocky Gerung dan Habib Rizieq (Foto: Istimewa)

Rocky Gerung dan Habib Rizieq (Foto: Istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Akademisi Rocky Gerung mengatakan bahwa sebenarnya ada satu sosok orang yang saat ini namanya berhasil membuat Istana kesulitan untuk tidur.

Istana dianggapnya kesulitan tidur dikarenakan sosok orang ini selalu menimbulkan tanya apa yang sebenarnya akan dilakukannya.

Ternyata sosok orang yang dikatakan Rocky Gerung berhasil membuat Istana kesulitan tidur adalah mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

Hal tersebut disampaikan oleh Rocky Gerung di dalam sebuah konten video yang diunggah oleh kanal YouTube Refly Harun pada Minggu (17/10/2021).

“Itu nama yang membuat istana susah tidur, karena mengiang-ngiang terus di kuping mereka," kata Rocky Gerung.

“Besok habib akan undang siapa, besok habib akan mengucapkan kalimat apa, besok habib akan diwawancarai siapa,” tambahnya.

Jadi hal-hal seperti itu menurut Rocky Gerung telah berhasil membuat fokus dari orang-orang yang ada di Istana seketika hilang.

Munculnya sosok Habib Rizieq menjadi sumbu politik baru yang ada di tingkat Nasional.

"Jadi Istana kehilangan fokus karena ada sumbu politik baru di Jakarta, dan tentu sumbu itu akan tumbuh secara nasional," paparnya.

Refly Harun seketika langsung memotong pembicaraan dan menanyakan kepada Rocky Gerung sumbu yang dimaksudnya apakah sumbu pendek atau sumbu panjang.

Ternyata yang dimaksud hanyalah sumbu pendek karena jaraknya pun sangat dekat dari Petamburan ke Menteng.

“Ini sumbu pendek sebetulnya karena hanya dari Jalan Menteng ke Petamburan. Jaraknya pendek,” terangnya.

Lebih lanjut, Rocky Gerung menuturkan kalau sebenarnya demokrasi di Indonesia ini sangat membuthkan adanya kubu perlawanan atau oposisi.

Akan tetapi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai justru demokrasi di Indonesia ini tidak membutuhkan kubu oposisi.

“Kita ingin agar supaya ada pengimbang kekuasaan, maka dari itu kita butuh oposisi,” pungkasnya.

“Ternyata Pak Jokowi bilang, Indonesia demokrasinya tidak membutuhkan oposisi tetapi publik menganggap tanpa oposisi tidak ada kritik. Lalu energi untuk beroposisi itu ditampung ke Patamburan, jadi salah Istana sendiri,” sambungnya.

Sebelumnya Rocky Gerung sempat menanggapi soal adanya seorang analis atau Profesor asal Singapura bernama Kishore Mahbubani yang memuji Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sebutan jenius.

Melihat adanya pihak yang mengucapkan kata tersebut ke Jokowi, Rocky Gerung langsung merasa tidak terima.

Menurutnya, profesor Kishore seharusnya terlebih dahulu membuat penelitian agar apa yang diucapkannya memang sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.

Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung secara langsung di kanal YouTube pribadinya yang diunggah pada Kamis (7/10/2021).

“Jadi harusnya si profesor ini bikin research, tapi say abaca dia cuman wawancara doang gitu ke presiden atau bahkan email-email-an, ya pastilah presiden menunjukkan kejeniusannya itu,” ucapnya.

Rocky Gerung masih tak menyangka seorang profesor asal Singapura ada yang mengucapkan kalimat tersebut.

Seharusnya sang profesor dari National University Of Singapore (NUS) itu melakukan penelitian dengan perbandingan dari beberapa negara.

Terlebih menurut Rocky Gerung hampir seluruh analis dunia, terutama yang ada di Australia dan Amerika Serikat telah menganggap Presiden Jokowi gagal untuk memimpin Indonesia. (cr03)

Berita Terkait

News Update