BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Karena uang arisan online tidak pernah muncul, puluhan emak - emak satroni rumah terduga penipuan di Sukawangi, Bekasi, Sabtu (16/10/2021) pagi.
Puluhan massa yang terdiri emak - emak ini mendatangi rumah tersangka pelaku penipuan arisan online yang berada di Kampung Bulaktemu, Desa Sukabudi, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi.
Adapun kecurigaan para korban bermula ketika arisan telah berjalan selama hampir dua tahun, saat waktu pengocokan arisan yang menggunakan dua gelas, ternyata salah satunya menggunakan nama orang orang yang tidak masuk dalam daftar anggota arisan atau fiktif.
Atas hal tersebut, sekitar 50 orang peserta arisan online mengalami kerugian.
Adapun kerugian yang dialami oleh berkisar antara Rp11 juta hingga Rp25 juta rupiah dan jika ditotal mencapai ratusan juta rupiah.
Salah satu korban yaitu Maisaroh (34), yang mengalami kerugian sebesar Rp14 juta rupiah.
Awal mula ia ikut arisan online tersebut dari Facebook, yang selalu diunggah oleh ketua arisan NY (30).
Saat melakukan pengundian terduga pelaku melakukan secara live Facebook yang juga disaksikan oleh teman - temannya yang juga terduga sebagai pelaku penipuan, lalu para anggota arisan lainnya melakukan live Facebook milik ketua arisan dengan nama akun @Noviapril.
"Arisan yang saya ikuti perbulannya bayar Rp1 juta rupiah, adapun saya telah membayar selama 14 bulan, kini telah dua tahun tidak ada jawaban pengembalian uang tersebut," ungkap Maisaroh.
Pada 3 Mei 2021 ia juga telah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Metro Bekasi Kabupaten.
Meski telah diadakan proses mediasi yang juga disaksikan oleh pemerintah desa Sukabudi, namun selalu menemui jalan buntu.