TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Keputusan membawa Muhammad Faris (MFA) ke Ciputra Hospital ternyata sudah menjadi keputusan anatara Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro dan ayah kandung dari MFA.
Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro mengatakan, MFA di bawa kerumah sakit lain untuk mendapatkan perawatan sebelum menjalani general cek up.
"Jadi ini sudah kesepakatan antara pak Bupati, saya dan orang tuanya untuk dibawa ke Ciputra Hospital," kata Wahyu, Jumat (15/10).
Dirawatnya MFA ini bukan karena kondisinya memburuk, namun agar yang bersangkutan mendapatkan perawatan lebih baik.
"Karena MFA pun kondisinya ada penyakit bawaan yang perlu penanganan medis. Sehingga pak Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dengan saya dan keluarganya atau orang tuanya sepakat dari pelayanan pertama kesehatan di RS Harapan Mulia kita bawa ke RS Ciputra Hospital," ujarnya.
Wahyu menjelaskan, dipilihnya Ciputra Hospital karena dekat dengan rumah korban yang berada di Kecamatan Curug dan dekat dengan tempat kerja ayah korban di Cikupa.
"Kita bawa ke Ciputra Hospital, kenapa di sana, karena dekat dengan rumah di Curug. Orang tuanya juga kerja di Cikupa sehingga sepakat dibawa ke rumah sakit itu untuk memberikan pelayanan kesehatan medical check up lengkap,".
"Kondisinya sudah smakin membaik dan InsyaAllah besok sudah bisa kembali karena yang bersangkutan harus ujian di UIN Serang," pungkasnya.
Tonton juga video “Mobil Pelaku Tabrak Lari Nyngsep ke Parit, Polisi Amankan Satu Tersangka”. (youtube/poskota tv)
Sebelumnya, MFA (20), mahasiswa yang mendapat tindak kekerasan dari Brigadir NP, kini tengah menjalani general check up di Ciputra Hospital, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.
MFA yang didampingi langsung oleh orang tuanya, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro, itu datang ke rumah sakit tersebut guna melakukan cek kesehatan berkala.
Ditambah, memastikan kondisinya setelah, MFA mengeluhkan adanya pusing dibagian kepala, dan nyeri dibagian tengkuk serta pundak. (veronica prasetio)