Jokowi Optimis Mobil Listrik Bakal Segera Muncul di Indonesia 2-3 Tahun Lagi, Begini Strateginya

Kamis 14 Okt 2021, 09:05 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Istimewa)

Presiden Jokowi (Foto: Istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa optimisnya tentang mobil listrik yang diyakininya akan segara ada di Indonesia selang waktu 2-3 tahun lagi.

Menurut Jokowi, agar rencana tersebut bisa terealisasi pihak pemerintah karena telah dihentikannya ekspor bahan mentah Nikel karena akan memanfaatkan bahan yang diolah sendiri di dalam negeri.

Hal tersebut disampaikannya saat berpidato di acara Pengarahan Presiden kepada Peserta PPSA XXIII Lembaga Ketahanan Nasional pada Rabu (13/10/2021) yang berlangsung di Istana Negara.

Jokowi ingin Indonesia bisa memanfaatkan pengolahan Nikel sendiri yang ada di dalam negeri dan tak boleh melewatkan kesempatan itu.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakini apabila Indonesia bisa mengolah Nikel dengan baik maka akan menghasilkan katoda baterai dan baterai lithium-ion.

Industri otomotif bisa sangat dengan mudah menggunakannya dan menjadikan Indonesia sebagai produsen mobil listrik.

"Setop ekspor bahan mentah, kita paksa BUMN, swasta, atau investor untuk mendirikan industrinya di dalam negeri dan nanti bapak dan ibu bisa lihat, dua atau tiga tahun lagi, yang namanya mobil listrik akan mulai bermunculan dari negara kita," ucap Jokowi.

Sementara itu, untuk mengamankan pasokan baterai bagi kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), Hyundai Motor Group bersama LG Energy Solution akan membangun usaha patungan  yang memproduksi baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat.

Sebelumnya pada Rabu, 28 Juli kemarin, Sung Hwan Cho, Presiden dan CEO Hyundai Mobis, dan Jong Hyun Kim, Presiden dan CEO LG Energy Solution, menghadiri penandatanganan MoU yang diadakan di kantor pusat LG Energy Solution di Seoul.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Presiden Direktur Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho, juga bergabung dalam acara tersebut yang gelar secara virtual.

Berdasarkan nota kesepahaman, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution akan menginvestasikan total 1,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp15,9 triliun untuk membangun pabrik sel baterai di Karawang.

Lokasi pabrik, Karawang, dipilih sebagai tempat pembangunan pabrik dengan mempertimbangkan berbagai faktor, di antaranya karena Indonesia merupakan salah satu produsen nikel yang merupakan bahan baku utama baterai terbesar dunia.

Pembangunan pabrik dijadwalkan akan dimulai pada kuartal keempat tahun 2021 dan akan selesai pada paruh pertama tahun 2023.

Produksi massal sel baterai di fasilitas baru diharapkan akan dimulai pada paruh pertama tahun 2024.

Dengan usaha manufaktur sel baterai ini, Grup dan LG Energy Solution semakin memperkuat kemitraan strategis yang dimulai lebih dari satu dekade lalu.

Pemerintah Indonesia telah secara agresif membina ekosistem dan infrastruktur industri EV sehingga negara dapat memainkan peran penting dalam perlombaan EV global.

Pabrik sel baterai baru di Karawang akan dibangun di atas lahan seluas 330.000 meter persegi atau 33 hektar. (cr03)

Berita Terkait
News Update