JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru saja merilis Prakiraan Cuaca Provinsi DKI Jakarta Jumat, 15 Oktober 2021.
Seperti dikutipan Poskota.co.id dari situs resmi BMKG: bmkg.go.id/, secara umum wilayah DKI Jakarta diprediksikan akan cerah berawan. Sedangkan, di beberapa daerah akan turun hujan ringan.
Indek Prakiraan Cuaca Provinsi DKI Jakarta Jumat, 15 Oktober 2021 dibagi menjadi pagi, siang, malam, dan dini hari. Diikuti prakiraan suhu dan kelembapan.
Dimulai dengan Jakarta Barat, indeks prakiraan suhu dikisaran 25-34 derajat celcius, dan persentase kelempaban berada dikisaran 60-85 persen. Wilayah Kota Madya Jakarta Barat diprediksi akan cerah berawan sepanjang hari.
Selanjutnya, Jakarta Pusat, tingkat suhu berada dikisaran 26-33 derajat celcius, dan 70-80 persen tingkat kelembapan. Dengan prakiraan itu BMKG memprediksikan bahwa wilayah Kota Madya Jakarta Pusat akan cerah berawan.
Berbeda dengan wilayah Barat dan Pusat, sedia payung sebelum hujan bagi Anda yang ingin beraktivitas di sekitaran Kebayoran Lama menuju Blok M, Panglima Polim, dan Kemang.
BMKG memprediksikan akan turun hujan ringan di wilayah Jakarta Selatan, terutama pada siang hari.
Terlihat suhu berada dikisaran 25-34 derajat celcius, dan kelembapan udara 60-85 persen. Namun, pagi, malam, dan dini hari diprediksikan cerah berawan.
Selain itu, jika kita bergeser sedikit ke wilayah Timur Kota Jakarta, cuaca relatif sama seperti wilayah Jakarta Selatan.
Hujan ringan diprediksi akan mengguyur langit Kota Jakarta bagian Timur. Berhati-hatilah untuk Anda yang beraktivitas di sekitaran Pasar Rebo, Ciracas, Cipayung, Jatinegara, dan Matraman.
Diikuti wilayah Jakarta Utara, suhu berada di kisaran 26-33 derajat celcius, dan persentase kelembapan udara sekitar 70-80 persen.
Nelayan dihimbau untuk menjadikan Prakiraan Cuaca Real-Time BMKG sebagai pijakan keputusan, sebab terdapat indikasi terjadinya La Nina sampai awal tahun 2022.
Aksi oknum polisi membanting mahasiswa saat demo di Kabupaten Tangerang. (video: poskota tv)
Seperti yang dikutip Poskota.co.id dari kompas.com(22/9/2021), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan bahwa, terdapat indikasi atau peluang bahwa ENSO Netral akan berkembang menjadi La Nina dengan kategori lemah hingga moderat menjelang akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2022.
Pemaparan yang dijelaskannya berdasarkan pemantauan parameter anomali iklim global oleh BMKG dan institusi-institusi internasional lainnya.
Sementara itu, ia juga mengatakan, bahwa Indian Ocean Dipole Mode (IOD) Netral diprediksi bertahan setidaknya hingga Januari 2022.
“Jika La Nina terjadi, maka akan berdampak pada peningkatan curah hujan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal ini juga berdampak pada risiko terjadinya bencana hidrometeorologi,” tambahnya saat hadir dalam pembukaan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Kebupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Selasa (21/9/2021). (Ibriza Fasti Ifhami)