DUNIA penuh dengan kepalsuan, nggak terbantahkan. Yang palsu-palsu tapi sangat dibutuhkan manusia, sangatlah banyak macamnya. Tapi sebaliknya banyak yang palsu dan merugikan banyak orang.
Gigi palsu, rambut palsu, dan anggota badan palsu. Pokoknya serba palsu. Barang palsu alias tiruan, KW pun banyak dikejar orang. Lihat saja orang banyak yang mengantri untuk memperoleh barang, misalnya jam tangan dengan merek ternama. Bagi yang suka barang seni lukis pun mau mengoleksi lukisan palsu. Mereka sadar kalau itu palsu, tapi oke saja.
Ada pula yang palsu-palsu, tapi sangat merugikan orang lain. Katakanlah, ada uang palsu, meterai palsu, ijazah palsu, polisi palsu, dukun palsu. Dan banyak yang palsu lainnya sengaja dibuat untuk mengelabuhi banyak orang, demi mencari keuntungan pribadi.
Polisi palsu alias gadungan, ini yang sering banget beredar di masyarakat dan celakanya banyak warga masyarakat yang terjebak. Seorang lelaki berumur mengaku pensiunan jenderal TNI menipu warga ratusan juta. Jenderal gadungan tersebut katanya bisa memasukan anak korban jadi polisi. Tapi, hanya bohong belaka.
Polisi gadungan juga menipu showroom di Tangsel. Dia membeli 4 mobil tanpa bayar. Untuk mengelabuhi pedagang selain dia mengaku sebagai polisi berpangkat AKBP, dia membeli mobil pertama dengan tunai, tapi berikutnya nggak bayar. Ya, begitulah akal-akalan penipu. Dengan pangkat palsu dia melenggang menguasai barang orang lain.
Bagi masyarakat yang juga sering percaya pada hal-hal gaib perlu waspada. Dukun palsu, yang katanya bisa menggandakan uang sampai ratusan kali lipat. Itu nggak masuk akal, masa uang Rp10 juta, misalnya bisa jadi Rp200 juta. Ngibul, jangan percaya. Itu hanya akal-akalan penipu.
Demikianlah dunia kepalsuan dan para pelakunya banyak bergentayangan mencari mangsa.
Bagi masyarakat luas, memang harus hati-hati, jangan percaya begitu saja pada orang lain. Orang yang nampaknya baik, omongannya manis, jangan buru-buru percaya. Apalagi sampai menyerahkan uang atau barang berharga.
Berpikirlah yang jernih, jangan sampai menyesal di belakang, karena uang dan harta melayang! - massoes