ADVERTISEMENT

Pemerintah Geser Hari Libur Maulid Nabi, Ketua MUI Bereaksi: Alasannya Tak Relevan!

Senin, 11 Oktober 2021 14:15 WIB

Share
Pemerintah Geser Hari Libur Maulid Nabi, Ketua MUI Bereaksi (Instagram/@cholilnafis)
Pemerintah Geser Hari Libur Maulid Nabi, Ketua MUI Bereaksi (Instagram/@cholilnafis)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah resmi menggeser hari libur peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi 20 Oktober 2021.

Perubahan hari libur itu sendiri tertuang dalam Keputusan bersama Menag, Menaker, dan Menpan RB Nomor 712, 1, dan 3 tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menpan dan RB No 642, 4, dan 4 tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.

Namun digesernya hari libur perayaan Maulid Nabi tersebut langsung menimbulkan pro kontra di tengah publik.

Pasalnya alasan dari pergeseran hari liburnya tersebut dianggap sejumlah pihak tak relevan, padahal saat ini kasus Covid-19 sedang menurun.

Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang dakwah dan ukhuwah, Cholil Nafis angkat bicara.

“Saat WFH dan Covid-19 mulai reda bahkan hajatan nasional mulai normal sepertinya menggeser hari libur keagamaan dengan alasan agar tak banyak mobilitas liburan warga dan tidak berkerumun sudah tak relevan. Keputusan lama yang tak diadaptasikan dengan berlibur pada waktunya merayakan acara keagamaan” ujar Cholil Nafis di Twitter-nya, Senin (11/10/2021).

Cholil mengatakan, Indonesia memiliki banyak hari libur untuk menghormati hari besar kegamaan.

Sehingga libur itu mengikuti hari besar keagamaan bukan hari kegamaan mengikuti hari libur.

“Jika ada penggeseran hari libur ke setelah atau sebelum HBK (hari besar keagamaan) berarti bonus karena kita memang selalu libur,” ujarnya.

“Suatu keputusan hukum yang landasannya karena darurat jika daruratnya sudah hilang maka hukumnya berubah ke hukum asalnya,” sambungnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT