Wagub Ariza Sebut Kasus Pelecehan Verbal yang Dilakukan Bidan Puskesmas Tambora Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Sabtu 09 Okt 2021, 11:42 WIB
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria di Balaikota DKI.  (deny)

Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria di Balaikota DKI. (deny)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Kasus pelecehan verbal yang dilakukan seorang bidan terhadap ibu hamil di Puskesmas Tambora, Jakarta Barat, berakhir damai.

Keduanya memilih untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan. 

"Ya sudah diselesaikan secara kekeluargaan ," terang Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, di Balaikota, Jumat (8/10/2021) malam.
 
Dalam kejadian tersebut, Ariza juga memastikan tidak ada mal administrasi atau mal praktik yang dilakukan tenaga kesehatan (nakes) tersebut. 'Diharapkan, kejadian tersebut tidak terulang kembali. 
 
Sebelumnya, beredar di media sosial TikTok yang menampilkan aksi dugaan pelecehan verbal yang diduga dilakukan nakes (tenaga kesehatan) terhadap pasien ibu hamil.
Perbuatan tidak menyenangkan itu, dilakukan ketika pasien hendak melahirkan di Puskesmas Tambora, Jakarta Barat. Kejadian ini dibagikan pemilik akun Tik Tok bernama @stevfanywijaya.

Dalam unggahannya, dia menceritakan salah satu kerabatnya sedang mengalami kontraksi saat hamil usia 9 bulan.

Ibu hamil itu bersama pemilik akun lantas pergi ke suatu Puskesmas di Jakarta untuk mendapatkan penanganan.

Sesampainya di lokasi, keduanya malah mendapatkan perlakuan buruk dari bidan dan tenaga kesehatan lainnya.

Saudara korban berinisial S menceritakan, kejadian terjadi pada Jumat (1/10/2021) lalu. Korban ssat itu datang sendirian ke Puskesmas untuk melakukan persalinan.


"Kemudian dia masuk ke arah kebidanan dan menceritakan tentang keadaan dia yang sudah berlendir dan bercak seperti tanda lahir ke bidan Puskesmas tersebut," kata S kepada Poskota saat dikonfirmasi, Kamis (7/10/2021).

Kemudian salah satu bidan menanyakan keberadaan suami korban. Sebab saat ke Puskesmas, korban datang sendirian.

Korban yang memang tidak mempunyai suami itu, kemudian menjawan bahwa dirinya akan menunggu teman-temannya yang akan datang menemani.

"Lalu bidan tersebut langsung marah, jutek dan dengan nada ketus dan tinggi langsung seperti menyerang saudara saya," tuturnya.

Akhirnya, bidan tersebut menyarankan agar korban segera di rujuk ke rumah sakit (RS) besar karena tensi korban tinggi.

Saat keluar dari rumah sakit, korban menceritakan kejadian tak mengenakkan selama berada di Puskesmas. Dia mendapatkan pelecehan verbal dari bidan di sana.

Saat sedang melakukan pengecekan kandungan, menurut korban, bidan tersebut mengatakan bahwa keputihan yang dialami korban sangat banyak.

"Lalu ada salah satu bidan di sana entah siapa menjawab, 'ih jorse' (jorok sekali). Pantaskah? Menurut saya sangat-sangat tidak beretika seorang nakes berbicara seperti ini," kata S.

Tak berhenti di situ, bidan tersebut kembali melakukan pelecehan verbal dengan memgatakan kepada korban "ini memang sudah berhubungan sama berapa cowo".

"Menurut saya etika seorang nakes tidak seperti ini ya, sudah melewati batas dan jalur sebagai nakes untuk soal pribadi. Siapapun itu, wajib dibantu dan diurus," sambung S. (deny)

Berita Terkait
News Update