ADVERTISEMENT

Mengenaskan, Pesisir Laut Tercemar Limbah Industri, Nelayan di Cilincing tak Bisa Cari Ikan 

Sabtu, 9 Oktober 2021 14:31 WIB

Share
Perahu nelayan bersandar di Dermaga Kampung Nelayan Cilincing, yang kondisi airnya hitam pekat tercemar limbah industri. (Foto/yono)
Perahu nelayan bersandar di Dermaga Kampung Nelayan Cilincing, yang kondisi airnya hitam pekat tercemar limbah industri. (Foto/yono)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Para nelayan di Cilincing, Jakarta Utara mengeluhkan kondisi air di pesisir yang tercemar limbah industri.

Hal tersebut mengakibatkan para nelayan tak bisa mencari ikan di pinggiran laut saat kondisi cuaca sedang tidak stabil seperti sekarang ini.

Salah satu nelayan di Cilincing, Kurdianto (51) menceritakan, pada tahun sembilan puluhan, dirinya bersama nelayan lain bisa mencari ikan di pesisir laut saat kondisi cuaca sedang tidak stabil.

Meski hasil yang didapat tak sebanyak di tengah laut, paling tidak bisa untuk menambal kebutuhan sehari-hari.

Namun, di awal tahun dua ribuan, satu persatu bangunan industri mulai berdiri yang diduga membuang limbahnya langsung ke laut.

Hal tersebut mengakibatkan air pesisir Cilincing berwarna hitam pekat dan berbau tak sedap.

"Dulu tahun sembilan puluhan, bisa buat nyari ikan di sini. Tiap hari yang mancing juga banyak. Tapi sekarang item gini airnya kena limbah industri," terangnya.

Dikatakannya, masalah air di pesisir Cilincing yang tercemar limbah seperti sudah tak ada jalan keluarnya.

Bahkan bila Industri-industri itu terbukti membuang limbah ke laut dan kemudian ditutup oleh pemerintah, bakal sulit menjernihkan air seperti dulu lagi.

"Sekarang udah sulit. Lihat aja warnanya udah item banget," kata Kurdianto sambil menunjuk ke arah laut.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT