ADVERTISEMENT

Masya Allah! Adit Korban Galian Telkom Beracun Sempat Ingin Membelikan Rumah untuk Ibunya dan Bekerja Sebagai NGO

Sabtu, 9 Oktober 2021 09:29 WIB

Share
Ibu Aditya Putra (20), Diah Ariyati (40), korban tewas karena gas beracun dari gorong-gorong di Tangerang. (Foto/Cr01)
Ibu Aditya Putra (20), Diah Ariyati (40), korban tewas karena gas beracun dari gorong-gorong di Tangerang. (Foto/Cr01)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Korban gas beracun akibat perbaikan kabel listrik di gorong-gorong kawasan Tangerang bernama Aditya Putra (20),  ingin membelikan rumah untuk ibunya.

Ibu korban bernama Diah Ariyati (40) mengatakan, Adit ingin berhenti bekerja. Adit sendiri bekerja di salah satu laundry di kawasan Cipondoh, Tangerang.

Saat itu, Adit berpesan kepada ibunya, jika ada bosnya datang ke rumah, dia berpesan agar diberitahu kepada bosnya bahwa dia sudah dapat kerjaan baru.

"Aku mau kerjaan yang baru aku mau kerja di NGO kaya bunda, aku mau beliin rumah buat bunda," kata Adit bercerita kepada ibunya.

Kemudian, Diah menyarankan agar Adit lebih baik menjadi pekerja sosial. Sebab gaji yang diterima Adit kecil.

Tak selang berapa lama, Adit kemudian meminta Diah untuk membuatkan makanan untuk bekal dia bekerja.

Menurut Diah, saat itu Adit tidak seperti biasanya. Dia berangkat kerja agak siang, tidak seperti hari-hari biasanya yang selalu berangkat pagi.

"Dia berangkatnya kaya orang males-malesan gitu agak siang dia jam 9an. Dia cium tangan saya minta anterin sampe depan pintu," ucap Diah.

Dikatakan, Adit biasanya tidak pernah meminga mengantarkan sampai ke depan pintu rumah saat berangkat kerja.

Biasanya, Adit hanya mencium tangan ibunya, kemudian pamit untuk berangkat kerja dengan menggunakan sepeda motor.

"Engga kaya gitu biasanya, dia cuma cium tangan aja biasanya. Ini dia minta anterin depan pintu, saya tanya kenapa si mas? Dia masih males-malesan di motornya," papar Diah.

Adit sendiri dikenal sebagai pribadi yang eama dah supel. Dia juga dikenal sebagai pribadi yang rajin dan ringan tangan.

Diketahui, Adit dinyatakan meninggal dunia usai mencoba menolong pegawai Telkom yang sedang berada di gorong-gorong.

Saat itu, Adit yang sedang membeli makanan bersama teman kerjanya itu, mendengar teriakan minta tolong yang bersumber dari gorong-gorong.

"Kata temennya yang bareng sama temennya lagi beli makanan kakak adit katanya mendengar ada teriakan orang minta tolong di dalam gorong-gorong, terus dengan responsifnya dia buka celana langsung masuk ke gorong-gorong itu. Kata saksi-saksi yang di sana seperti itu juga," urainya.

Kini, Diah sudah mengikhlaskan kepergian anaknya. Meski sesekali ia masih tidak percaya anaknya meninggal, tapi Diah sudah ikhlas.

 

Pihak Telkom juga bertanggung jawab atas peristiwa yang dialami oleh Adit. Salah satunya memberikan bantuan untuk prosesi pemakaman Adit dan biaya lainnya.

"Ya ada sih (bantuan), walaupun kasarnya saya sih ikhlas karena anak saya memang tidak ada paksaan untuk menolong memang dari hatinya dia aja mau menolong," pungkasnya. (Cr01).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT