ADVERTISEMENT

Kebohongan Pemuda yang Bikin Laporan Ngaku Dibegal di KBT Duren Sawit Terbongkar Setelah Polisi Cek CCTV dan Saksi

Sabtu, 9 Oktober 2021 20:12 WIB

Share
Aulia Rafiqi (23), pembuat laporan palsu jika dirinya menjadi korban begal di KBT, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur yang terjadi Rabu (6/10/2021) dini hari (ist) 
Aulia Rafiqi (23), pembuat laporan palsu jika dirinya menjadi korban begal di KBT, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur yang terjadi Rabu (6/10/2021) dini hari (ist) 

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Masih belum hilang di ingatan, ada laporan ke polisi kasus begal di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit. Kasus itu dilaporkan oleh Aulia Rafiqi (23) ke Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur, ternyata bohong.

Tapi benar-benar koplak. Beraninya pemuda membuat cerita dan laporan hoaks, ia juga mengajak pamannya saat lapor ke Polisi.

Kejadian yang dilaporkan Rafiqi bahwa dirinya dibegal lima orang, dipukul, disetrum dengan alat kejut, kemudian disandera sekira tiga jam pada Rabu (6/10/2021) seluruhnya kebohongan alias hoaks.

Tapi, kebohongan pemuda yang bikin laporan mengaku dibegal di kawasan KBT Duren Sawit itu akhirnya terbongkar, setelah polisi mengecek CCTV di kawasan itu dan mencari saksi-saksi.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Kompol Indra Tarigan menerangkan dari penyelidikan yang dilakukan dan sudah diakui Rafiqi bahwa kasus perampokan itu tak pernah terjadi.

"Membuat laporan palsu. Kita tanya (ke Rafiqi) karena enggak ada keterangan dari saksi di situ (lokasi kejadian) ya kita tanya, kamu jujur gimana kejadiannya. Baru dia cerita," ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (9/10/2021).

Sebelum Rifiqi mengaku, jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur dibantu Polda Metro Jaya awalnya telah melakukan penyelidikan atas laporan begal yang dibuat Rafiqi pada Rabu lalu. .

Dari penyelidikan tim gabungan itu, tak ditemukan kejadian sebagaimana dilaporkan Rafiqi, bahwa dia merugi sekitar Rp10 kita akibat dibegal lima pelaku yang mengaku sebagai polisi.

"Ketahuan laporan palsu setelah kita olah TKP. Kita dibantu Resmob Polda Metro Jaya mencari saksi, CCTV diketahui tidak ada kejadian. Saksi-saksi kejadian (begal) di sana tidak ada," terangnya.

Untuk saat ini, lanjut Indra, pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait motif Rafiqi berbohong menjadi korban begal hingga membuat laporan palsu.

"Lagi dikembangkan, lagi diungkap. Baru ketahuan soalnya (membuat laporan palsu)," ungkapnya.

Sebelumnya Aulia Rafiqi mengaku menjadi korban perampokan saat melintas di Kanal Banjir Timur (KBT), Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur pada Rabu (6/10/2021) dini hari.

Korban sempat disandera oleh para pelaku berjumlah lima orang mengendarai tiga sepeda motor.

Selain disandera, korban ini sempat dianiaya, diancaman pakai celurit dan disetrum pakai alat.

Aulia mengatakan, uang sebesar Rp1,5 juta, dua unit Hp dan satu unit sepeda motor dibawa kabur para pelaku.

"Jadi awalnya itu saya mau pulang dari rumah sepupu di Tanjung Priuk, Jakarta Utara, memag sudah dini hari pas jalan itu," ujar dia saat ditemui di Polres Metro Jakarta Timur.

Dalam perjalanan pulang ke kawasan Bekasi, Aulia menggunakan maps karena ia tidak tahu jalan.

Sebab, Aulia merupakan warga asli Bogor, Jawa Barat dan baru beberapa bulan tinggal bersama kakaknya di Bekasi.

Sesampainya di lokasi, ia dipepet tiga sepeda motor dengan total pelaku sebanyak lima orang.

Aulia sempat menancap pedal gas sepeda motornya Honda Vario, tapi oleh pelaku di tendang.

"Saya jatuh ke samping, terus pas mau bangun disetrum sama pelaku pakai alat kotak gitu, saya langsung teriak dan ditodong celurit," tuturnya.

Aulia akhirnya diboncengi para pelaku dan dibawa mutar-mutar di kawasan BKT.

Sesampai di lokasi sepi, ia dipukuli para pelaku dan terus di setrum dibagian pinggang dan leher.

Para pelaku sempat mengaku sebagau anggota polisi dan menuduh Aulia sebagai pengedar narkoba.

Sepupunya bernama Diah di Tanjung Priuk sempat ditelepon oleh para pelaku untuk menyiapkan uang tebusan.

"Suruh siapin uang tebusan atas kasus narkoba, mereka minta Rp, 5 juta," ucapnya.

Hingga menjelang pagi, pelaku tidak kunjung membuahkan hasil dan akhirnya pelaku mengambil sepeda motor, dua unit Hp dan uang Rp, 1,5 juta milik Aulia.

Aulia ditinggalkan seorang diri dan dia meminta tolong kepada pengendara lain yang melintas untuk nebeng sampai ke rumahnya.

Dari Bantar Gebang ke rumahnya di kawasan Mustika Jaya, ia berjalan kaki.

"Sampai rumah saya sudah lemas dan baru laporan sore di antar sama paman saya," katanya. (cr02/PKL04) 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT