JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Baru-baru ini terungkap jika salah satu ikan yang sering dikonsumsi ternyata bisa jadi bahan obat Covid-19.
Ikan itu adalah ikan gabus yang ternyata memiliki kandungan albumin yang diklaim ampuh untuk tangkal Covid-19.
Kabarnya, kandungan albumin yang ada pada ikan gabus sangat tinggi dan dapat mempercepat tubuh memperbaiki serta memperbarui pembentukan sel tubuh manusia.
Kandungan albumin pada ikan gabus juga disebut-sebut lebih tinggi dari salmon, yaitu 30 persen lebih tinggi.
Ikan yang banyak ditemui di perairan tawar ini juga memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan ikan jenis lain, bahkan dibandingkan dengan ayam.
Para peneliti pun menguji efektivitas konsumsi albumin (pada ikan gabus) secara oral dengan menjadikan suplemen Onoiwa MX sebagai objek penelitian.
Onoiwa MX adalah produk suplemen yang komposisinya terdiri dari ekstrak ikan gabus, daun kelor (Moringa oleifera), dan temulawak (Curcuma xanthoriza).
Produk suplemen ini dibuat dengan teknik enzymatic low pressure low temperature yang dipatenkan oleh Nucleus Farma.
Terkait hal itu. CEO Nucleus Farma, Edward Basilianus mengatakan, penelitian ini merupakan dukungan pihaknya sebagai perusahaan farmasi dan bioteknologi untuk mengatasi pandemi Covid-19.
“Kami berkomitmen akan terus melakukan penelitian dengan memanfaatkan kekayaan alam asli Indonesia dan mendukung peningkatan ekonomi dengan menjadikannya obat natural yang siap bersaing di pasar global,” ujar Edward.
Selain itu, berikut adalah obat-obatan yang juga diklaim bisa mengatasi Infeksi Virus Corona
Favipiravir
Favipiravir adalah obat antivirus yang digunakan untuk mengatasi beberapa jenis virus influenza yang tergolong dalam jenis virus RNA. Salah satunya adalah virus influenza A yang menyebabkan flu burung dan flu babi.
Obat ini melawan virus dengan menghambat kerja enzim RNA polimerase yang berperan dalam memperbanyak jumlah virus. Bila enzim ini dihambat, virus jadi tidak bisa berkembang biak dan jumlahnya di dalam tubuh menjadi berkurang.
Lopinavir-ritonavir
Lopinavir-ritonavir adalah obat antivirus yang biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit HIV dan hepatitis C.
Obat ini pernah menunjukkan efektivitas yang signifikan terhadap virus penyebab SARS yang berasal dari kelompok virus yang sama dengan virus penyebab COVID-19, sehingga diharapkan bisa bermanfaat untuk menangani COVID-19.
Sayangnya, sejauh ini, lopinavir-ritonavir tidak terlihat memberikan manfaat untuk penderita COVID-19. Selain itu, kombinasi obat ini menimbulkan efek samping yang jauh lebih banyak daripada efek samping obat COVID-19 lainnya.
Dexamethasone
Obat ini adalah obat golongan kortikosteroid yang digunakan untuk mengatasi peradangan, penyakit autoimun, dan reaksi alergi. Dexamethasone juga dapat digunakan untuk mengurangi keluhan akibat efek samping kemoterapi.
Karena bersifat antiradang, obat ini bisa digunakan untuk mencegah kerusakan paru-paru pada pasien Covid-19. Obat ini diketahui dapat menurunkan angka kematian pada pasien COVID-19 dengan gejala yang parah.
Akan tetapi, dexamethasone tetap tidak bisa digunakan untuk membunuh virus Corona di dalam tubuh. Obat ini juga tidak menunjukkan hasil yang signifikan saat digunakan pada penderita infeksi virus Corona dengan gejala yang ringan.
Heparin
Heparin adalah obat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah penggumpalan darah. Obat ini bekerja dengan menghambat kerja faktor pembekuan, yaitu protein yang berperan dalam proses pembekuan darah. Obat ini dikenal juga dengan obat pengencer darah atau antikoagulan.
Pasien Covid-19 dapat mengalami aktivasi proses pembekuan darah dalam tubuhnya. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah paru-paru. Bila pembuluh darah paru-paru tersumbat, pasien akan kekurangan pasokan oksigen, dan hal ini bisa memperparah kondisinya.
Maka dari itu, heparin dapat digunakan untuk pasien Covid-19 dengan gejala yang parah dan memiliki tanda-tanda penggumpalan darah. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan pedoman resmi penggunaan obat ini pada pasien Covid-19. (Cr09)