Usai kejadian tersebut, korban akhirnya dilarikan ke rumah sakit (RS) besar untuk dilakukan proses persalinan dan tindakan lebih lanjut.
Kristiani menjelaskan, Puskesmas tidak melayani proses persalinan secara caesar. Akhirnya korban dirujuk ke RS besar untuk dilakukan proses persalinan secara caesar.
"Karena memang ini Puskesmas ada batasan kasus yang memang kami tidak bisa layani di sini, salah satunya operasi," paparnya.
Namum saat ditanya soal pelecehan verbal yang dialami korban, Kristiani enggan menjawab lebih jauh.
"Biar dinas saja yang menyampaikan. Saya hanya melakukan kalau orang ini sudah dilayani sejak awal sampai sekarang baik-baik saja," tuturnya.
Sebelumnya, Seorang ibu hamil berinisial E, mendapatkan pelecehan verbal yang diduga dilakukan oleh oknum bidan di salah satu Puskesmas di Kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Saudara korban berinisial S menceritakan, kejadi terjadi pada Jumat (1/10/2021). Korban saat itu datang sendirian ke Puskesmas untuk melakukan persalinan.
"Kemudian dia masuk ke arah kebidanan dan menceritakan tentang keadaan dia yang sudah berlendir dan bercak seperti tanda lahir ke bidan Puskesmas tersebut," kata S saat dikonfirmasi, Kamis (7/10/2021).
Kemudian salah satu bidan menanyakan keberadaan suami korban. Sebab saat ke Puskesmas, korbam datang sendirian tanpa didampingi suami.
Korban yang memang tidak mempunyai suami itu, kemudian menjawab bahwa dirinya akan menunggu temannya yang akan datang menemani.
Lalu bidan tersebut langsung sangat marah dan langsung jutek dan dengan nada ketus dan tinggi langsung seperti menyerang saudara saya," tuturnya.
Karena kondis korban yang tidak memungkinkan, bidan akhirnya merujuk korban ke RS besar untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.