BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Aktivis yang tergabung dalam Masyarakat Untuk Akses Keadilan Kesehatan menyatakan sikap terkait Rencana Booster Untuk Guru Oleh Pemerintah Kota Bekasi untuk dibatalkan.
Aktivis mendesak agar pemberian vaksin dosis ketiga untuk guru di Kota Bekasi segera dibatalkan. Lebih baik untuk pemerataan vaksinasi, terutama untuk lansia yang capaiannya masih rendah.
Hal tersebut tertuang dalam keterangan secara tertulis dan dikeluarkan pada 05 Oktober 2021 (Jakarta).
Vaksinasi dosis ketiga tidak boleh diberikan kepada masyarakat kecuali tenaga kesehatan (nakes) selama ketersediaan vaksin masih terbatas.
Adapun, rencana Pemkot Bekasi sangat berpotensi melanggar prinsip kesetaraan dan keadilan vaksin serta menunjukkan penyelenggaraan vaksinasi masih dilakukan serampangan, sehingga melanggar prinsip vaccine equity.
Sementara capaian vaksinasi di Kota Bekasi per 4 Oktober 2021 sendiri baru 66,39 persen untuk dosis pertama dan 46,15 persen untuk dosis kedua.
Capaian vaksinasi untuk lansia di Kota Bekasi juga masih rendah, yakni 41,78 persen untuk dosis pertama dan dosis kedua 31,35 persen
"Seharusnya pemerintah kota Bekasi, dapat memprioritaskan pemberian vaksin dosis ketiga tersebut kepada lansia, yang belum mendapatkan vaksin dosis pertama maupun dosis kedua," tulis dalam keterangan yang dibuat secara tertuli tersebut
Selanjutnya isi dalam keterangan tersebut menyebut, bahwa di tengah capaian yang rendah, khususnya pada lansia, Pemerintah Kota Bekasi justru memberikan dosis ketiga kepada guru dan tenaga pendidik dengan justifikasi agar kuota vaksin yang tersedia tidak kadaluarsa.
"Di sisi lain, daerah sekitar Kota Bekasi juga masih menunjukkan cakupan vaksinasi dosis pertama yang relatif rendah, Seperti halnya di Kabupaten Bekasi baru 59,29 persen untuk dosis pertama, Kabupaten Karawang baru 50,72 persen, Purwakarta baru 50,72 persen dan Kabupaten Subang baru 29,87 persen," sambung dalam keterangan tertulis tersebut.
Tersebut pula, bahwa terdapat Kota dan Kabupaten di Jawa Barat yang sudah kekurangan stok vaksin, seperti Kabupaten Tasikmalaya yang stok vaksinnya akan habis dalam 3 hari, Kabupaten Ciamis habis dalam 4 hari dan Kabupaten Pangandaran hanya tersisa vaksin untuk 6 hari.