“Jadi pokoknya dilepasin sama pelaku kurang lebih pukul 04.15 WIB dari jam 01.00 WIB lewat,” kata Aulia.
“Saya enggak ada kendaraan, akhirnya nebeng-nebeng sama jalan kaki sih, dari Jalan Raya Narogong ke daerah Mustika Jaya, (di deerah Mustika Jaya) udah jalan kaki, karena udah susah dapet tebengan,” imbuhnya.
Sempat Ditolak
Erwin Tambunan (62) sempat kesal lantaran penyidik Polres Metro Jakarta Timur menolak laporan keponakannya yang jadi korban begal di Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur.
Bersama korban sekaligus keponakannya, Aulia Rafiqi, Erwin mendatangi Polres Metro Jakarta Timur pada Rabu (6/10/2021) sore. Alasan penyidik Polres Metro Jakarta Timur menolak sebab korban tak membawa surat kendaraan bermotor yaitu Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Kata Erwin, dirinya sempat berdebat dengan penyidik agar lebih dahulu menerima laporan keponakannya karena memang menjadi korban begal.
“Sempat saya mau pulang, terus saya coba telepon Kasat Reskrimnya Kompol Indra Tarigan, terus sama pak Kasatnya disuruh balik lagi agar membuat laporan,” ungkapnya.
Erwin mengaku tak mengetahui adanya syarat membawa BPKB saat membuat laporan polisi. Sebab, BPKB sepeda motor keponakannya berada di rumahnya yang berada di kawasan Bogor, Jawa Barat. Sehingga tidak memungkinkan keponakannya pulang dahulu ke Bogor.
“Lehernya dipukuli beberapa kali dan disetrum, di pipinya ada memar sedikit, jadi dia masih lemas enggak mungkin ke Bogor,” tuturnya.
Tonton juga video "Headline Harian Poskota Edisi Kamis 7 Oktober 2021". (youtube/poskota tv)
Setelah diminta kembali Polres Metro Jakarta Timur oleh Kompol Indra Tarigan, penyidik akhirnya menerima laporan keponakan Erwin dan dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Erwin mengapresiasi Kompol Indra Tarigan yang sudah bersikap bijak lantaran BPKB bisa diantar keesokan hari.
“Kan besok saya bisa datang lagi ke sini, buat ngantar BPKB, orang tua dia lagi dalam perjalanan ke Bekasi,” terangnya. (cr02/pkl04)