Koordinator Nol Sampah Tegaskan Mikroplastik Galon Sekali Pakai, Bahayakan Manusia dan Lingkungan

Rabu 06 Okt 2021, 22:25 WIB
Sebuah Acara Webinar soal plastik. (ist)

Sebuah Acara Webinar soal plastik. (ist)

“Ini seharusnya diperhatikan oleh semua industri yang harus bertanggung jawab mengelola sampah yang dihasilkan dari produk-produk kemasan plastik mereka,” ucapnya.

Namun produsen air kemasan galon sekali pakai belum melaporkan peta jalan pengurangan sampah mereka ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Apalagi, kata Wawan, angka daur ulang plastik di Indonesia itu sangat rendah, baru di bawah 11% angkanya. “Ini yang sangat memprihatinkan sekali. Makanya kita perlu mengurangi pemakaian plastik-plastik sekali pakai tadi,” katanya.

Diacara yang sama, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait dengan tegas mengatakan menolak semua bentuk kemasan plastik termasuk galon sekali pakai.

“Karenanya, saya sekarang menggunakan stainless. Hal itu karena saya tidak bisa lagi memilah-milah produk plastik yang aman dan tidak, sehingga saya dengan menggunakan stainless menjadi aman. Saya di rumah memasak air. Lebih aman dan percaya dan terkonfirmasi jika menggunakan air tanah,” katanya.

Sementara itu Dr. rer.nat., Agustino Zulys, M.Sc. dari Universitas Indonesia dalam acara jumpa pers baru-baru ini memaparkan sejumlah fakta hasil penelitian menunjukkan kandungan mikroplastik dalam sampel  galon sekali pakai ukuran 15 liter ditemukan sebanyak 85 juta partikel per liter atau setara dengan berat 0,2 mg/liter.

Sementara kandungan mikroplastik dalam galon sekali pakai ukuran 6 liter sebanyak 95 juta partikel/liter atau setara dengan berat 5 mg/liter.

Menurutnya, jenis mikroplastik yang ditemukan merupakan jenis plastik yang sama digunakan pada kemasan galon sekali pakai, yakni PET.

“Analisis karakterisasi terhadap mikroplastik yang terkandung dalam sampel menunjukkan bahwa mayoritas bentuk partikel mikroplastik adalah fragmen, dengan ukuran yang berkisar antara 2,44 hingga 63,65 μm," pungkas Agus. (adji)

Berita Terkait

News Update