ADVERTISEMENT

Isu Hoaks Disebut-sebut Jadi Masalah Utama, Capaian Vaksin di Lebak Masih Rendah

Rabu, 6 Oktober 2021 10:41 WIB

Share
Kadinkes Lebak Triatno Supiono (yusuf)
Kadinkes Lebak Triatno Supiono (yusuf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LEBAK,  POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kabupaten  Lebak bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)  Kabupaten Lebak terus menggencarkan vaksinasi covid-19 untuk warga Kabupaten  Lebak. 

Namun,  hingga bulan Oktober 2021 ini capaian vaksin bagi warga ber KTP lebak yang mendapatkan suntikan dosis pertama baru mencapai 322.106 orang alias 30,24 % dari total penduduk di Kabupaten  berjulukan Bumi Multatuli  itu. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)  Lebak Triatno Supiono mengakui capaian vaksinasi itu masih rendah.

Katanya,  terdapat beberapa kendala yang pihaknya alami dalam mencapai target vaksinasi itu.  Salah satunya adalah penyebaran isu atau berita bohong alias hoax mengenai vaksin itu. 

"Kita memiliki berbagai kendala mulai dari keterbatasan tenaga kesehatan  (Nakes),  dan juga isu hoax yang menjadi masalah utama kita, " kata Triatno saat dihubungi, Rabu (6/10/2021).

Triatno mengatakan,  berita hoax mengenai vaksin itu sendiri telah menyebabkan masyarakat menjadi takut untuk di vaksin Covid-19. Menurutnya,  masyarakat Kabupaten  Lebak khsusnya yang berada di wilayah pelosok masih sangatlah mudah untuk mempercayai berita hoax itu. 

Ia menyebut beberapa Kecamatan  di Kabupaten  Lebak yang hingga kini capaian vaksinnya masihlah sangat rendah.  Yakni,  Kecamatan Sobang,  Cihara,  Cileles,  Cigemlong,  dan Leuwidamar. 

Tambahnya,  capaian vaksin di daerah-daerah itu masih rendah karena disebabkan akses yang sulit  dan kendala sinyal serta profesi warga yang didominasi oleh para petani. 

"Jadi masyarakat disana itu engga mau divaksin karena beralasan jarang beraktivitas ke luar daerah atau kampung. Dan hanya pergi berkebun saja, " katanya. 

Kendati demikan,  hal itu tidak akan membuat pihaknya menjadi loyo,  dengan bahkan akan terus menggencarkan program vaksinasi  covid-19. 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Tri Haryanti
Editor: Tri Haryanti
Contributor: Yusuf Permana) 
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT