ADVERTISEMENT

Pedagang Ikan Hias di Johar Baru Alami Penurunan Omzet selama Pandemi Covid-19, Pemerintah Kurang Perhatian?

Selasa, 5 Oktober 2021 00:53 WIB

Share
Suasan lokasi penjualan ikan hias di Johar Baru, Jakarta Pusat. (foto: cr-05)
Suasan lokasi penjualan ikan hias di Johar Baru, Jakarta Pusat. (foto: cr-05)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kurangnya perhatian pemerintah khususnya Suku Dinas Pelaku Usaha Mikro, Kecil Menengah (PUMKM) Jakarta Pusat menjadi salah satu faktor sepinya pembeli dan pedagang merugi.

Saat ditemui salah satu pedagang, Budi (37) mengatakan bahwa pendapatannya terus merosot. Kemerosotan peminat pembeli dilatar belakangi beberapa faktor.

Seperti kurangnya promosi, kondisi fasilitas gedung yang kumuh dan pandemi Covid - 19 yang ikut memperparah.

"Tahun ini saja pendapatan merosot hingga 50 persen. Pengunjung sih tiap hari ada aja yang datang tapi belum tentu mereka membeli," keluh Budi salah satu pedagang ikan hias di Lokasi Binaan (Lokbin) Ikan Hias, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (4/10/2021).

Budi mengatakan dirinya dalam setiap bulan hanya bisa meraup untung sebesar Rp 3 juta hingga Rp 4 juta.

Jumlah tersebut diperparah karena terpaan pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai.

"Kalau sebelum Covid-19 itu pendapatan saya bisa mencapai Rp 10 juga. Ini jauh sekali turunnya, belum lagi kurang promosi dan kondisi gedung yang kumuh," ungkapnya.

Ikan hias yang dijual Budi mencapai 20 jenis ekor ikan hias. Harga yang ditawarkan pun mulai dari harga paling terendah yaitu Rp 2.000 per ekor hingga Rp 10 juta per ekor. Harga tersebut tergantung jenis ikan dan besarnya ikan.

"Saya bukan hanya jual ikan hias saja tapi jual aquascape juga. Untuk mensiasati sepi pembeli saya juga jual lewat online," terangnya.

Budi berharap, pemerintah khususnya Sudin PUMKM Jakarta Pusat untuk lebih serius memperhatikan para pedagang ikan hias. Pasalnya para pedagang di sini juga membayar retribusi yang telah ditentukan pemerintah melalui bank DKI.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT