Nelayan di Muara Angke Tak Peduli, Bagi Mereka Merosotnya Hasil Tangkapan Karena Faktor Cuaca Bukan Karena Paracetamol

Selasa 05 Okt 2021, 22:39 WIB
Bada (54) salah satu nelayan di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara. (yono)

Bada (54) salah satu nelayan di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara. (yono)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Nelayan di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara tidak mengetahui terkait berita yang menyebutkan perairan Teluk Jakarta tercemar limbah Paracetamol.

Selain tak mengetahui, mereka juga tidak terlalu mempedulikan apa itu limbah Paracetamol. Menurut nelayan, biarlah urusan paracetamol dikelola oleh pihak yang bertanggungjawab.

Sementara nelayan hanya fokus mencari ikan untuk menghidupi keluarganya. Saat ini, hasil tangkapan ikan para Nelayan di Muara Angke, sedang merosot selama seminggu terakhir.

Bagi mereka, merosotnya hasil tangkapan ikan diketahui oleh nelayan dikarenakan faktor cuaca bukan karena limbah Paracetamol.

Bagi mereka, merosotnya hasil tangkapan ikan karenakan faktor cuaca, bukan karena 

Merosotnya hasil tangkapan ikan diketahui oleh nelayan dikarenakan faktor cuaca bukan karena limbah Paracetamol.

"Enggak tahu apa itu paracetamol. Kalau ikan lagi turun cuma ada cuacanya. Mungkin lebih ngerti," kata Bada (54) salah satu nelayan di Muara Angke, Selasa (5/10/2021).

Bada mengatakan, penurunan hasil melalui merosot hingga sekitar 90 persen dalam sepekan terakhir. Biasanya kata Bada, dalam semalam ia bisa menangkap ikan hingga 10 ton.

Namun, saat ini penghasilan melautnya hanya dapat sekitar 1 ton ikan. "Kalau lagi normal ya 5-10 ton, sekarang mah satu ton, dua ton," ujarnya saat ditemui di Muara Angke, Selasa (5/10/2021) siang.

Bila sedang normal, sekali melaut kapalnya bisa mengangkut 10 ton ikan. Dari 10 ton tersebut bila di rupiahkan sekitar Rp10 juta.

Hasil itu kemudian dibagi bersama 8 teman lainnya setelah dipotong biaya operasional kapal.

Berita Terkait

News Update