LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Relawan Sehati Lebak mencatat terdapat 74 warga Kabupaten Lebak yang menderita penyakit Thalasemia atau kelainan darah yang disebabkan kelainan genetik.
Dari 74 orang, 61 diantaranya tercatat masih berusia dibawah 17 tahun alias anak-anak.
"Ya ada 74 warga yang alami Thalasemia. Mereka didominasi oleh anak-anak," kata Koordinator Relawan Sehati Lebak, Kiki Gondrong saat dihubungi, Senin (4/10/2021).
Pihaknya juga mencatat terdapat 3 anak penderita Thalasemia yang meninggal dunia karena penyakit darah yang dialaminya.
Katanya, para penderita itu sendiri merupakan warga yang tidak mampu dan tinggal di pelosok wilayah Kabupaten Lebak.
Katanya, karena penyakit Thalasemia itu sendiri telah menyebabkan para penderitanya mengalami anemia atau kurang darah yang berdampak pada kondisi tubuh para penderita yang menjadi lesu.
"Para penderita ini membutuhkan transfusi darah untuk kelangsungan hidupnya. Misalkan 1 bulan sekali. Jika telat mendapatkan transfusi darah, maka akan berbahaya terhadap kondisi tubuh mereka," katanya.
Namun katanya, dalam masa pengobatan nya sendiri, para penderita kerap kesulitan untuk mendapatkan transfusi darah dengan stock darah pada UTD PMI Lebak yang kerap kosong.
Menanggapi soal acara donor darah yang digelar oleh Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Lebak di Museum Multatuli, Rangkasbitung pada Senin (4/10/2021), menurutnya acara tersebut sangatlah bagus karena dapat memenuhi stock pada UTD PMI Lebak.
"Donor darah itu kegiatan yang sangat bagus untuk pasien pasien transfusi darah seperti para penderita thalasemia yang mana mereka membutuhkan transfusi darah secara rutin setiap bulannya," pungkasnya. (kontributor banten/yusuf permana)