ADVERTISEMENT

Desa Tetangga Dapat Sembako, Warga Desa Gembung Keluhkan Tidak Dapat Kompensasi Dampak Pencemaran Lingkungan

Sabtu, 2 Oktober 2021 23:15 WIB

Share
Aliran kali dekat pemukiman warga desa Gembong yang dilintasi oleh limbah PT. Mayora Indah Tbk. (foto/Veronica)
Aliran kali dekat pemukiman warga desa Gembong yang dilintasi oleh limbah PT. Mayora Indah Tbk. (foto/Veronica)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Warga Kampung Gembong Jatake, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, mengeluh tidak mendapat kompensasi dampak pencemaran lingkungan dari pabrik di sana, PT Mayora Indah Tbk. 

Husna (40) warga Kampung Gembong Jatake, Desa Gembong, Kecamatan Jatake, Kecamatan Balaraja mengatakan, selama pabrik itu berdiri, pihaknya bersama warga lainnya belum pernah mendapatkan kompensasi.

" Seperak juga belum nerima saya mah, " kata Husna, Sabtu (2/10).

Padahal, dengan adanya pabrik tersebut, dirinya merasakan dampaknya, diantaranya suara yang bising dan baunya aroma busuk dari saluran pembuangan limbah yang melintasi wilayah.

Dia berharap, pihak pabrik bisa memberikan kompensasi kepada msyarakat sekitar yang terkena dampak lingkungan.

"Belum lagi aroma tidak sedap, dari saluran limbah. Kami berharap ada kompensasi dampak lingkungan yang ditimbulkan, " harapnya. 

Sementara itu, Kepala Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Nurjen tidak memberikan komentar apapun saat dimintai pendapatnya terkait adanya warga yang mengeluhkan tidak mendapatkan kompensasi dampak lingkungan.

Ditempat terpisah, Sari, warga Kampung Kramat, Desa Sumur Bandung, Kecamatan Jayanti yang lokasi rumahnya tidak jauh juga dari PT Mayora Indah Tbk mengatakan, bahwa dirinya bersama warga lain yang berada di RT 12, 13/RW 3 Kampung Kramat, Desa Sumur Bandung, Kecamatan Jayanti selalu mendapatkan kompensasi setiap tahunnya dengan berupa sembako. 

" Kalau saya dan warga RT 12 dan 13 setiap tahun dapet. Yaitu beras 5kg dan minyak goreng 1 liter. Hanya itu saja si," katanya. 

Lanjut Sari, hanya saja warga berharap ada bantuan pembangunan jalan di kampung tersebut. Pasalnya, jalan di Kampung Kramat, Desa Sumur Bandung, sudah sangat rusak. Apabila hujan turun, maka jalan tersebut sangat licin dilumuri tanah merah.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT