JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - 8 orang tewas akibat cuaca ekstrem di Pariaman.
Korban ini akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak Rabu (29/9), pukul 16.00 WIB di Kabupaten Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
Selain itu, sebanyak 338 unit rumah warga terendam banjir yang diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi, 30 kendaraan bermotor rusak, lebih kurang 80 hektar lahan pertanian terendam.
Dikabarkan tingga muka air saat kejadian berkisar antara 75-200 cm.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman melaporkan cuaca ekstrem mengakibatkan beberapa bencana hidrometeorologi di antaranya angin kencang, banjir bandang, dan tanah longsor di wilayahnya.
Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/10/2021) mengungkapkan, data sementara Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 7 orang meninggal dunia akibat tertimbun material longsor, 1 orang meninggal lainnya akibat tertimpa pohon yang tumbang.
Terdapat 9 titik longsor dengan pusat longsor yang memakan korban berada di Korong Tanah Taban, Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Lubuak Alung.
"Tujuh orang meninggal dunia karena tertimbun longsor, 1 orang karena tertimpa pohon yang tumbang akibat angin kencang," jelas Yuan selaku operator Pusdalops BPBD Kabupaten Padang Pariaman.
BPBD juga melaporkan beberapa pohon tumbang menimpa badan jalan provinsi sehingga akses lalu lintas dari Bandara Internasional Minangkabau ke Pariaman dan sebaliknya sempat terganggu.
Kondisi terkini jalan sudah bisa dilewati kembali.
Terdapat 10 Kecamatan yang terdampak fenomena cuaca ekstrem tersebut yaitu Kecamatan Batang Anai, Kecamatan Ulakan Tapakih, Kecamatan Lubuak Aluang, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kecamatan Sintuak Loboh Gadang, Kecamatan Singai Limai, Kecamatan V Koto, Kecamatan VII Koto Patamuan, Kecamatan Anam Lingkuang, dan Kecamatan IV Koto Aua Malintang.