Kemudian teman korban yang dilempar itu, mencoba menepi dengan cara berenang sambil memastikan bahwa anak jalanan tersebut sudah tidak ada di lokasi.
"Ada keterangan saksi menerangkan bahwa warung-warung di sekitar TKP itu tau kemarin ada dikeroyok anak punknya kabur, yang satu memang dilempar ke kali. Dan si korban itu masih ada di situ, si korban ngga dijorokin ke kali posisi masih tetap di situ di pinggir kali situ," jelasnya.
Saat kejadian itu, ada beberapa pengendara yang sedang melintas, mencoba menolong keduanga. Namun keduanya tidak mau ditolong.
Hingga kini, polisi masih mendalami kenapa korban bisa sampai ditemukan meninggal di kali. Padahal saat kejadian, teman korban yang diceburi oleh anak jalanan itu.
"Itu yang masih kita selidiki, kita masih cari saksi-saksi. Hasil sementara korban masih di situ sampe setengah 3 pagi," kata Bintang.
"Mungkin banyak dugaan lah, dalam kondisi mabuk dia ga sadar apa terjatuh atau bagaimana. tapi yang jelas, pada saat keroyokanyang dilempar ke kali itu temennya korban," sambungnya.
Bintang menduga, korban yang diketahui berinsial Rs (27) tahun itu, merupakan korban kekerasan. Sebab saat diangkat, ditemukan luka pada bagian kepala korban.
"Lukanya di kepala, kepala belakang sama samping kanan benjol samping kanan ada luka," urainya.
Sejauh ini, pihaknya sudah memeriksa dua orang saksi. Saat ini kasus penemuan mayat tersebut akan dilakukan penyelidikan. "Kita dilapangan masih melakukan penyelidikan," pungkasnya. (Cr01).
Mayat laki-laki ditemukan mengambang di Banjir Kanal Timur (BKT), Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (1/10/2021).