Ketat! Begini 'Aturan Main' PTM Bagi Siswa Penyintas Covid-19 di SMKN 13

Jumat 01 Okt 2021, 11:50 WIB
Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 13, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Subarno. (foto: poskota/cr01)

Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 13, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Subarno. (foto: poskota/cr01)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Siswa di SMK Negeri 13, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, yang sempat terpapar Covid-19, dipastikan tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM).

"Kemarin ada beberapa siswa yang terpapar, artinya belum diizinkan untuk mengikuti PTM di kelas" kata Wakil Kepala Sekolah SMKN 13, Subarno saat ditemui, Jumat (1/10/2021).

Subarno mengatakan, jika siswa tersebut ingin melakukan PTM, maka harus menunggu selama tiga bulan usai dinyatakan positif Covid-19, untuk nantinya divaksin.

"Kalau untuk vaksin kan tiga bulan ya, baru boleh ikut vaksin. Kami juga senang artinya kalau masih terpapar jangan sampai disini menular kepada teman yang lain," jelasnya.

Menurut Subarno, pihaknya juga tidak dapat mengizinkan siswa nengikuti PTM jika orang tua siswa tersebut tidak mengizinkan.

Sebelum menggelar PTM, pihak sekolah melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa terkait mekanisme belajar mengajar di sekolah.

Tonton juga video "Headline Harian Poskota Edisi Jumat 1 Oktober 2021". (youtube/poskota tv)

Selain itu, pihak sekolah juga menjelaskan terkait penerapan protokol kesehatan (prokes) selama berada di lingkungan sekolah kepada orang tua murid.

"Pertama kami jelaskan mengenai prokesnya, mengenai teknik PTMnya di sekolah, kemudian berapa lama PTM itu kami sosilaoaiskan dan persyaratan untuk ikut PTM salah satunya harus ada izin orang tua. Kalau orang tua tidak mengizinkan kami tidak bisa memaksakan," paparnya.

Sebarno memastikan, prokes pada PTM di SMK Negeri 13, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, dilakukan dengan ketat. Pihaknya telah mempersiapkan sarana dan prasarana di lingkungan sekolah.

"Mengingat di sini adalah prokesnya sangat ketat sehingga alat pengukur suhu sudah kami siapkan, kebetulan kami memiliki 5 alat pengukur suhu kemudian hand sanitizer tiap kelas dan sarana untuk cuci tangan beserta dengan sabunnya," ujarnya dikonfirmasi, Jumat (1/10/2021).

Subarno memaparkan, sebanyak 356 siswa terdiri dari kelas XII mengikuti kegiatan PTM di sekolah. Jumlah tersebut merupakan siswa yang terdiri dari 10 kelas.

Berita Terkait

Bersyukur, Bukan dengan Takabur..

Sabtu 02 Okt 2021, 09:30 WIB
undefined
News Update