Seluk Beluk Kehidupan Manusia Silver Mencari Sesuap Nasi di Tangerang, Tak Ada Pilihan Selain Melumuri Badan dengan Cat

Kamis 30 Sep 2021, 11:07 WIB
Manusia silver marak di Tangerang. (Foto/ dok poskota)

Manusia silver marak di Tangerang. (Foto/ dok poskota)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Manusia silver saat ini semakin banyak dijumpai di wilayah Tangerang. Namun, ternyata kebanyakan dari mereka merupakan warga di luar Tangerang.

Ipeh, salah satu manusia silver yang ditemui di permukiman padat daerah Pamulang, Tangerang Selatan mengaku datang dari Cengkareng, Jakarta Barat.

Ia yang menjadi manusia silver bersama suami dan anaknya yang masih berusia 4 tahun tersebut sengaja berpindah-pindah tempat setiap harinya.

"Kalau di kampung sendiri kan malu. Makanya pindah ke luar kampung. Terus kadang di Tangsel, kadang di Kabupaten Tangerang," katanya, Kamis (30/9/2021).

Ipeh menceritakan, setiap hari, ia bersama suami dan anaknya mengendarai motor untuk berpindah tempat. Sesampainya di lokasi tujuan, barulah mereka berdandan menjadi manusia silver.

"Kita nyilver pas sampai tempat tujuan. Kalau dari rumah begini mah nanti di tangkep di jalan," ucapnya.

Menurutnya, menjadi manusia silver tidak seenak yang dipikirkan kebanyakan orang. Pasalnya, ia harus menahan rasa panas yang ditimbulkan dari cat berwarna silver itu.

"Kita pake cat sablon ditambah minyak sayur. Panas sih ke badan, cuma ya mau gimana lagi kita ga punya kerjaan. Makanya kalau kata orang jadi manusia silver itu enak, bohong," ungkapnya.

Diketahui, dalam sehari rata-rata Ipeh dan suami bekerja selama 3 sampai 5 jam, tergantung situasi.

"Dapatnya paling Rp100-150 ribu. Itu cuma 3 sampai 5 jam muter di perkampungan. Kita ga main di lampu merah, malu," katanya.

Dari pengakuan Ipeh dan suami, mereka mendapatkan cat silver tersebut dari sebuah toko sablon di wilayah Jakarta Barat.

Berita Terkait

News Update