Awas! Ada Kabar Buruk Terkait Covid-19 di Indonesia, Menkominfo Minta Masyarakat Waspada dalam Waktu Dekat Ini

Kamis 30 Sep 2021, 10:39 WIB
Menkominfo Johnny G Plate saat memberikan keterangan di Bandara Soekarno-Hatta. (foto: ist)

Menkominfo Johnny G Plate saat memberikan keterangan di Bandara Soekarno-Hatta. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Masyarakat Indonesia diminta waspada terkait ledakan penularan Covid-19, pasalnya gelombang 3 masih berpeluang terjadi.

Meskipun saat ini jumlah positivity rate Covid-19 di Indonesia sudah mencapai di angka 0,7 persen, namun penularan Covid-19 susulan bisa saja akan kembali terjadi apabila tidak melakukan protokol kesehatan (prokes) dengan baik.

Maka dari itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, mengingatkan masyarakat untuk terus sigap dan waspada.

Masyarakat diminta agar terus menjalankan protokol kesehatan dan menyegerakan vaksinasi di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Tetap disiplin protokol kesehatan dan percepat vaksinasi untuk mengantisipasi gelombang ke-3 Covid-19," ujar Johnny dalam keterangannya, Selasa (28/9/2021).

Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko memprediksi bahwa Indonesia akan mengalami gelombang ketiga penyebaran Covid-19.

Menurutnya, penyebaran Covid-19 ini bisa terjadi kapan saja, dan diprediksi terjadi pada akhir tahun yakni Desember- Januari.

“Prediksi Desember-Januari itu kemungkinan puncak ketiganya,” ucap Tri Yunis, selaku Pakar Epidemiologi UI.

Tri Yunis Miko juga mengatakan bahwa prediksi penyebaran Covid-19 pada gelombang ketiga ini bukan tanpa sebab dan alasan yang jelas.

Melihat situasi dan kondisi saat ini, penyebaran Covid-19 telah melandai, masyarakat hampir di seluruh Indonesia mengalami peningkatan mobilitas di tengah pelonggaran Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Hal ini juga dibuktikan berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hampir di seluruh daerah mengalami peningkatan mobilitas.

Peningkatan mobilitas ini juga ditandai dengan dibukanya secara terbatas pembelajaran tatao muka, restoran, mall dan lain sebagainya.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan juga mengingatkan masyarakat untuk waspada karena virus varian baru Covid-19 dari luar negeri sudah 'mengganas.

Dia mengaku Indonesia kini membatasi pintu masuk perjalanan internasional menuju ke tanah air.

Luhut Binsar mengakui risiko peningkatan kasus masih tinggi, salah satunya dari luar negeri lantaran masih tingginya kasus Covid-19 di negara tetangga.

"Kami juga tidak ingin lagi kecolongan lolosnya varian baru, seperti Mu dan Lambda, masuk ke Indonesia," ungkap Luhut Binsar, Senin (10/9/2021).

Dia memerinci khusus untuk pintu masuk udara hanya dibuka di Jakarta dan Manado.
Sementara itu, untuk laut hanya dibuka di Batam dan Tanjung Pinang.

"Jalur darat hanya dapat dibuka di Aruk, Entikong, Nunukan, dan Motaain," kata Luhut.
"Indonesia belajar dari peristiwa yang lalu di mana kita juga melakukan, mungkin,kesalahan. Kita tidak ingin mengulangi kesalahan itu lagi," imbuh Menko Marves.

Selain membatasi pintu masuk ke Indonesia, Luhut memastikan proses karantina juga dijalankan dengan ketat tanpa terkecuali.

Durasi karantina ditetapkan delapan hari dan disertai tes PCR tiga kali. Pemerintah juga meningkatkan kapasitas karantina dan testing, terutama di pintu masuk darat. (cr09)

Berita Terkait
News Update