Sehingga 10 korban yang ada di satu bangunan rumah tinggal yang sekaligus dijadikan gudang masker tersebut, tak bisa lolos dari kepungan api.
"Karena pintu akses keluarnya hanya satu ke depan. Jadi mereka enggak bisa keluar, akhirnya kita usahakan melalui pintu belakang dan semua bisa kita selamatkan," terang Putut.
Putut memastikan, ke-10 korban yang terjebak dan berhasil dievakuasi tidak ada satupun yang mengalami luka bakar.
Saat ini seluruh korban tengah mendapatkan perawatan medis dan dalam masa pemulihan rasa trauma.
"Enggak ada (luka bakar) aman, kalau terkena asap karena asap arahnya ke arah barat semua asapnya. Jadi tidak ke arah mereka. Hanya syok dan panik," ujarnya.
Dijelaskannya, untuk menjinakkan si jago merah, pihak Gulkarmat menerjunkan 18 unit kendaraan pemadam kebakaran dengan kekuatan 105 personel.
"18 (unit kendaraan pemadam). Dari Jakarta Utara 16 Unit, dari Jakarta Barat 2 Unit. Dan 105 personel," cetus Putut.
Sementara operasi pemadaman api yang dimulai pukul 09.36 WIB berjalan alot dan memakan waktu selama lebih dari 3 jam.
"Akses masuk ke rumah tersebut cukup panjang. Lalu materialnya mudah terbakar, adanya kardus, adanya tumpukan masker, sehingga akses di kedalamnya banyak penumpukan material barang yang kita sulit untuk tembus," terang Putut.
Adapun, selain tiga bangunan, si jago merah juga melalap 6 sepeda motor dan dua mobil.
Karena ada 8 kendaraan bermotor yang terbakar, menimbulkan ledakan cukup keras.
Sementara menurut catatan Gulkarmat, kerugian yang diderita akibat kebakaran tersebut lebih dari Rp1 miliar.