ADVERTISEMENT

Menteri LHK Siti Nurbaya: Indonesia Berkomitmen untuk Menjaga Kelestarian Sumber Daya Air

Rabu, 29 September 2021 23:52 WIB

Share
Menteri Siti Nurbayasaat menjadi salah satu pembicara kunci  High-level Dialogue on Water, atas undangan Pemerintah Italia selaku Presidensi G20 2021, secara  virtual, Rabu (29/9/2021). 
Menteri Siti Nurbayasaat menjadi salah satu pembicara kunci  High-level Dialogue on Water, atas undangan Pemerintah Italia selaku Presidensi G20 2021, secara  virtual, Rabu (29/9/2021). 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya menegaskan, Indonesia, pada berbagai strata pemerintahan bekerja mewujudkan komitmen global dalam menjaga kelestarian sumber daya air.

Penegasan Menteri Siti Nurbaya itu dikemukakan ketika menjadi salah satu pembicara kunci dalam acara High-level Dialogue on Water, atas undangan Pemerintah Italia selaku Presidensi G20 2021, yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (29/9/2021). 

Dalam acara ini Menteri LHK Siti Nurbaya didampingi Plt Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, Sigit Reliantoro, Direktur Perencanaan dan Evaluasi  Pengendalian DAS, KLHK, Dr. Saparis, dan Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri KLHK, Dida.

Kegiatan  tersebut diikuti oleh para pejabat setingkat menteri bidang lingkungan hidup dan kehutanan dari negara-negara tropika G20, para pejabat tinggi perwakilan dari 12 negara anggota G20, serta berbagai pimpinan entitas PBB dan lembaga internasional pemerhati lingkungan.

Menteri Siti kemudian menjelaskan tentang peran esensial sumber daya air berkelanjutan dalam pengelolaan DAS, penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).

Serta pembangunan keamanan pangan dan energi di Indonesia. Indonesia juga mendukung langkah-langkah perundingan dan kerja sama global terkait kelestarian sumber daya air yang sedang berlangsung.

Jelaskan Capaian Indonesia

Menteri LHK juga menyampaikan beberapa capaian signifikan yang telah dilakukan Pemerintah. Sebagai contoh, instalasi daur ulang air wudhu di Masjid Nasional Istiqlal.

Di mana kapasitas terpasang untuk mengolah air limbah fasilitas ini bisa mencapai 96 meter kubik per hari, lebih dari cukup untuk menyediakan air bersih bagi setidaknya delapan ribu jemaah setiap hari.

Capaian lainnya adalah Eco-riparian yang berfokus pada bagaimana memanfaatkan sungai dan danau untuk mengurangi pencemaran limbah domestik melalui pengolahan bersama air limbah rumah tangga sebelum dibuang ke sungai, untuk sembilan lokasi Eco-riparian, di Citarum, Ciliwung, Bengawan Solo, serta Danau Toba.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT