JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Warga di RT 07 RW 04 Kelurahan Karet Tengsin, Tanah Abang menolak untuk dipindahkan ke rumah susun (Rusun) di Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur.
Salah satunya, Zaitun (60) yang sudah 46 tahun tinggal di lahan tersebut mengaku keberatan dengan rencana pemindahan warga ke rusun. Terlebih informasi yang diterima bahwa rusun yang disediakan di wilayah Cakung, Jakarta Timur.
"Kita mendingan minta ganti ruji berupa uang saja biar kita bisa beli rumah ditempat lain. Saya ini sudah sepuh jangan di suruh ke rusun, capek saya," ucap Zaitun saat diwawancarai di rumahnya, Selasa (29/9/2021).
Sementara itu, Firmansyah, (57) yang sudah 27 tahun tinggal di lahan yang sudah dikuasai pemerintah meminta hukum ditegakkan. Pemerintah harus melihat kondisi warga di sini jangan justru main pindahkan warga ke rusun Pulo Gebang saja.
"Kalau kita pindah ke rusun terus kita tetap bayar di sana, itu kan jadi repot kita jadinya. Kita lagi kena musibah terus di suruh bayarin rusun," keluh Firmansyah
Firmansyah juga mengingatkan pemerintah kota Jakarta Pusat jangan mempersulit warga yang sudah kena musibah. Jangan asal main bongkar rumah warga di lahan ini tanpa memindahkan terlebih dahulu warga ke tempat yang layak.
"Kita minta keadilan di sini. Kami ini warga asli DKI Jakarta, tolonglah hargai kami," keluhnya.
Di tempat yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Badan Pengamanan Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta, Reza Pahlevi mengatakan bahwa 40 kepala keluarga (KK) akan direlokaspi atau dipindahkan ke rusun. Ada beberapa rusun yang akan ditawarkan ke warga.
"Di sini kita tidak menggusur warga, tapi kami memindahkan mereka ke lokasi lainnya seperti ke rusun. Kita akan bantu proses pemindahan barang - barang milik warga," terangnya. (cr-05)
