JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) memaparkan sebanyak 58,1 persen masyarakat puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.
Namun, angka tersebut terlihat menurun dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya selama pandemi Covid-19.
"Sebelum pandemi itu sekitar 72-70 persen yang puas terhadap kinerja presiden. Nah jadi trennya masih turun," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI), Burhanuddin Muhtadi, Minggu (26/9/2021).
Adapun pada September 2021, terdapat 34,0 persen responden yang mengaku kurang puas dengan kinerja Jokowi.
Sebanyak 2,4 persen lainnya mengaku tidak puas sama sekali, sedangkan 5,6 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei ini pada 17 hingga 21 September 2021, dengan 1.200 responden menggunakan metode simple random samping.
Adapun toleransi kesalahan atau margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen.
Sampel responden berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Dengan situasi pandemi Covid-19, Indikator Politik Indonesia melaksanakan survei dengan kontak telepon kepada responden.
Menanggapi hasil survei , pengamat politik Rocky Gerung ikut buka suara dan berikan pandangannya.
Bagi Rocky, penurunan kepuasan masyarakat terhadap Jokowi dikarenakan presiden tidak berbuat apapun.
“Karena presiden gak ngapa-ngapain,” ujarnya, dikutip Poskota.co.id dari YouTube Rocky Gerung Official Selasa, (28/9/2021).
Menurut Rocky, harusnya presidenmelakukan konsolidasi ulang terhadap demokrasi Indonesia.
“Sebetulnya dia mesti bikin rekonsolidasi, mengkonsolidasi ulang demokrasi,” tuturnya.
Namun, sayangnya Jokowi dinilaitidak melakukan itu sehingga berdampak ke sejumlah lembaga.
“Tapi dia gak lakukan tuh. Sehingga meledak lah itu di KPK, Kostrad, macam-macam tempat tuh,” ujarnya.