JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Politik, Rocky Gerung blak-blakan soal sikap Partai Golkar yang membiarkan kadernya, Azis Syamsuddin ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Rocky Gerung ada dua hal yang menjadi dasar kuat petinggi Partai Golkar akhirnya membiarkan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin ditangkap atas dugaan korupsi perkara Lampung Tengah.
"Sebenarnya beberapa bulan yang lalu Partai Golkar berusaha untuk membela dan menutup kasus Azis Syamsuddin," kata pengamat sosial dan politik itu, Rocky Gerung dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, seperti dikutip poskota, Selasa (29/9/2021).
Namun upaya tersebut kemudian disetop lantaran ia menduga adanya praktik "kurang setoran" daam kurun waktu 2-43 bulan belakangan ini.
“Sejak beberapa bulan lalu kasus ini dipanggil pertama, Golkar berusaha belain. Tapi mungkin dalam waktu dua tiga bulan Azis kurang setoran sehingga Golkar merasa, kurang ajar nih,” jelas Rocky Gerung dalam video tersebut.
Ia menerangkan, sebenarnya ada dua hal yang terjadi pada partai-partai besar jika menyangkut kasus korupsi.
“Jadi yang menarik adalah dalam setiap isu korupsi kalau menyangkut persoalan partai-partai besar seperti Golkar dan PDIP, di belakang itu ada dua persoalan,” beber Rocky Gerung.
Rocky Gerung pun menyebut dua persoalan itu identik dengan uang dan persaingan antara tokoh politik di internal partai.
“Persoalan pertama adalah pundi-pundi yang dibagi tidak merata, yang kedua persaingan politisi antara tokoh partai-partai besar itu,” tutur Rocky Gerung.
Analisis Rocky Gerung membeberkan, bahwa dua hal tersebut karena saat ini partai Golkar langsung mengambil keputusan akan mengganti Wakil Ketua DPR RI yang baru.
“Golkar langsung ambil keputusan mau ganti (Wakil Ketua DPR), jadi artinya ada yang mendorong penggantian itu karena kurang setoran atau ada persaingan politik yang tidak bisa lagi didamaikan secara internal,” tegas Rocky Gerung.