Apalagi desa ini dekat dengan Pantai Anyer-Cinangka.
“Saya ingin, tamu yang ke pantai, bisa naik ke Desa Bantarwaru dan bisa disuguhkan hal menarik oleh masyarakat. Menjadi desa wisata penunjang wisata Anyer,” ujarnya.
Tatu mengungkapkan, ada sekira 400 KM jalan desa yang naik status menjadi jalan kabupaten.
Untuk jalan desa yang naik status, ketika akan dibangun, lebarnya harus naik dari 2,5 meter menjadi 5 meter.
“Saya minta DPUPR untuk mengkomunikasikan kepada para kepala desa. Harus seperti Desa Bantarwaru, mau mengajak warga menghibahkan lahan untuk pembangunan dan pelebaran jalan. Kita siap anggaran. Siapa kepala desa yang siap, seperti di Bantarwaru, kita akan jadikan prioritas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DPUPR Kabupaten Serang Okeu Oktaviana menyatakan, dari 601,13 KM jalan Kabupaten Serang, saat ini tersisa sekira 20 KM yang belum dibeton.
Keterlambatan penyelesaian betonisasi jalan, merupakan dampak dari pandemi Covid-19.
“Untuk jalan desa yang naik status menjadi jalan kabupaten, kami akan jalankan arahan dari Ibu Bupati. Jadi ada kebersamaan antara warga dengan pemda, kerja sama membangun dan melebarkan jalan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Bantarwaru, Samian Rasdani menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Ratu Tatu Chasanah dan Pemkab Serang.
Ia pun menyampaikan pola yang dilakukannya agar warga mau merelakan tanahnya untuk dibangun jalan beton.
“Kita harus komunikasi dengan tokoh masyarakat hingga ketua RT karena memang tidak ada anggaran pembebasan lahan. Intinya komunikasi yang baik,” pungkasnya. (kontributor banten/rahmat haryono)